Orang tua menyekolahkan anak-anak mereka untuk mendapatkan pendidikan
bagi masa depan mereka. Namun, secara mengherankan sebuah sekolah di
Texas telah memberikan tugas kepada murid mereka yang berjudul 'Cara
Menjadi Pengedar Narkoba'.
Scott Pick, orang tua murid sekolah di Texas, merasa keberatan ketika mengetahui anaknya diberikan pekerjaan rumah tambahan (PR) tentang caranya menjadi pengedar kokain.
Dikutip Russia Times, Rabu
(16 Desember 2015), tugas itu diberikan kepada anaknya yang masih
berusia 11 tahun karena absen sekolah Bear Creek Intermediate ketika
sakit. Tugas itu menerangkan jalur pasokan kokain, mulai dari kartel hingga penjualan di jalanan.
Kata sang ayah kepada CBS 11, “Aku melihat dengan huruf besar dan tebal pada halaman depan tugasnya tertulis kokain. Aku merasa sekolah telah memberikan putraku diagram untuk menjadi pengedar narkoba.”
Ayah itu menjelaskan bahwa tugasnya adalah untuk membuat sejumlah pertanyaan canggung terkait narkoba. Namun sang ayah menolak untuk membiarkan anaknya mengerjakan tugas tersebut, yang meminta murid untuk berpikir 'kritis'.
Walaupun berjudul ‘Perdagangan Kokain: Dari Ladang ke Jalanan’, tugas ilmiah itu mungkin saja bermaksud baik bukan untuk melahirkan Pablo Escobar selanjutnya.
Pihak sekolah kepada stasiun CBS 11 mengatakan, “Keller ISD menanggapi dengan serius urusan narkoba dan telah menempatkan sejumlah sumber daya untuk memerangi penyalahgunaan melalui pendidikan dan intervensi.”
“Materi akan ditelaah kembali sebelum digunakan di masa mendatang. Distrik sekolah akan melanjutkan secara teratur upaya bersama untuk menelaah, mengingatkan, dan memperbaiki bahan pelajaran terkait narkoba.”
Setelah kisah ini menjadi viral, @KellerISD mengunggah mengenai hadiah yang mereka dapatkan dari pemerintah sebesar US$100.000 atau sekitar Rp 1,4 miliar untuk pencegahan narkoba.
Negara bagian Texas kerap bermasalah dengan materi pendidikan mereka. Tahun ini, penerbit McGraw-Hill terpaksa mengganti kata 'budak' menjadi 'pekerja' dalam buku teks, setelah mendapatkan protes melalui media sosial oleh seorang ibu. (Liputan6.com)
Scott Pick, orang tua murid sekolah di Texas, merasa keberatan ketika mengetahui anaknya diberikan pekerjaan rumah tambahan (PR) tentang caranya menjadi pengedar kokain.
Kata sang ayah kepada CBS 11, “Aku melihat dengan huruf besar dan tebal pada halaman depan tugasnya tertulis kokain. Aku merasa sekolah telah memberikan putraku diagram untuk menjadi pengedar narkoba.”
Ayah itu menjelaskan bahwa tugasnya adalah untuk membuat sejumlah pertanyaan canggung terkait narkoba. Namun sang ayah menolak untuk membiarkan anaknya mengerjakan tugas tersebut, yang meminta murid untuk berpikir 'kritis'.
Walaupun berjudul ‘Perdagangan Kokain: Dari Ladang ke Jalanan’, tugas ilmiah itu mungkin saja bermaksud baik bukan untuk melahirkan Pablo Escobar selanjutnya.
Pihak sekolah kepada stasiun CBS 11 mengatakan, “Keller ISD menanggapi dengan serius urusan narkoba dan telah menempatkan sejumlah sumber daya untuk memerangi penyalahgunaan melalui pendidikan dan intervensi.”
“Materi akan ditelaah kembali sebelum digunakan di masa mendatang. Distrik sekolah akan melanjutkan secara teratur upaya bersama untuk menelaah, mengingatkan, dan memperbaiki bahan pelajaran terkait narkoba.”
Setelah kisah ini menjadi viral, @KellerISD mengunggah mengenai hadiah yang mereka dapatkan dari pemerintah sebesar US$100.000 atau sekitar Rp 1,4 miliar untuk pencegahan narkoba.
Negara bagian Texas kerap bermasalah dengan materi pendidikan mereka. Tahun ini, penerbit McGraw-Hill terpaksa mengganti kata 'budak' menjadi 'pekerja' dalam buku teks, setelah mendapatkan protes melalui media sosial oleh seorang ibu. (Liputan6.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar