ad

Kamis, 20 Juli 2017

Menelisik Kebiasaan Koruptor Indonesia Berkomunikasi Pakai Sandi


Penyadapan KPK bikin pelaku rasuah rajin bersiasat pakai sandi macam 'liqo', 'apel washington', atau 'ekor'. Rupanya pemakaian kode ini warisan tradisi era Orde Baru lho.

Bagi orang awam, rangkaian percakapan antara Yudi Widiana Adia dan Muhammad Kurniawan mungkin terkesan seperti dua orang yang sedang ngobrol sesudah mengikuti pengajian. Sayangnya penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi sudah kenyang memantau sandi-sandi rahasia semacam itu saat menyadap pelaku rasuah. Kedua nama tadi adalah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah dicokok dan ditetapkan tersangka atas dugaan menerima suap untuk memuluskan proyek pembangunan jalan raya di Maluku.
Dalam percakapan hasil penyadapan KPK, Yudi dan Kurniawan menggunakan istilah-istilah, seperti "liqo" yang berarti "pertemuan" dan "juz" (bab dalam Al Quran). Begini percakapan mereka yang diungkap jaksa dalam persidangan pekan lalu.

Jumat, 12 Mei 2017

Berkonflik Lahan dengan Toba Pulp Lestari, Ketua Adat Tungko Ni Solu Terjerat Hukum


Warga adat aksi ke PN Balige meminta ketua adat mereka, Dirman Rajaguguk, dibebaskan. Foto: Ayat S Karokaro


Pagi menjelang siang, Rabu (3/5/17) di Pelataran Pengadilan Negeri Balige, Sumatera Utara, suasana begitu ramai. Hari itu,  Dirman Rajagukguk, Ketua Adat Tungko Ni Solu, dari Desa Parsoburan Barat, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), jalani persidangan atas dakwaan perusakan hutan  dalam konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL). Dirman kena jerat UU Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H), dan tindak pidana pencurian.
Perusahaan yang berafiliasi dengan APRIL ini mempidanakan Dirman karena mengelola hutan adat yang sudah mereka kuasai turun temurun, sejak leluhur sekitar 200 tahun lalu, sebelum Indonesia ada.

Senin, 01 Mei 2017

Hati-hati, Jangan Pernah Mengambil Struk di ATM! Dampaknya Ternyata Mengerikan

Hati-hati, Jangan Pernah Mengambil Struk di ATM! Dampaknya Ternyata Mengerikan

http://i.investopedia.com
ilustrasi 
 Dilansir dari Dailymail, sebuah penelitian menyatakan jika ternyata struk yang sering kita terima ketika mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) mengandung racun yang berbahaya.
Penelitian menemukan bahwa orang yang memegang struk yang dicetak di atas kertas thermal secara terus-menerus selama dua jam, tampa menggunakan sarung tangan, berpotensi mengalami peningkatan konsentrasi Bisphenol A (BPA) pada urine.
Sementara itu, mereka yang memakai sarung tangan saat memegang kertas struk tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
BPA sendiri merupakan bahan pembuatan plastik bening yang dipakai untuk membuat botol bayi dan lapisan makanan kaleng.