ad

Kamis, 12 Januari 2017

Laskar Bali


Laskar Bali
Presentase bertemu mereka sebagai turis: Tinggi.
Dimanapun ada uang, sebuah geng kriminal akan menyerang, dan pulau surga Bali kita tercinta pun ternyata merupakan prospek yang sangat tinggi. Dengan masuknya wisatawan yang berkunjung selama liburan dan kehidupan mewah para ekspatriat yang memutuskan untuk tinggal sepanjang tahun, pulau ini menjadi sarang drugs, prostitusi dan aktifitas terlarang lainnya. Di Bali, orang asing sedang jadi headline karena dihukum mati karena penyelundupan drugs.

Koran-koran menyebut Laskar Bali sebagai organisasi masyarakat.
Ada lima geng besar di Bali, yang selalu menyebut diri mereka sebagai 'keluarga besar'. Tapi yang terbesar adalah Laskar Bali. Koran-koran menyebut mereka sebagai "organisasi masyarakat" karena secara teknis, mereka terdaftar sebagai organisasi tersebut sehingga mereka mereka juga termasuk entitas yang legal.
Kebanyakan turis yang bertemu mereka tidak akan menyadari siapa mereka. Laskar Bali punya hampir semua kontrak keamanan dengan restoran, bar dan di nigtclub di daerah-daerah padat turis. Door men, tukang pukul dan penjaga keamanan di Kuta, Legian dan Seminyak, contohnya, hampir seluruhnya adalah anggota Laskar. Bahkan kalian bisa melihat mereka mengenakan t-shirts dengan nama dan motif gengnya.
Salah satu organisasi besar lainnya, Baladika, dengan jumlah anggota sekitar 25.000 orang, mendapat kontrak keamanan tertinggi untuk Konferensi APEC ke-25 dan Miss World Contest yang bertempat di Bali tahun 2013, dimana kelompok tersebut bekerja sama dengan tentara dan polisi.
Tapi semua orang tahu siapa organisasi ini. "Saya tidak menyukai mereka," kata Ketut, pria berusia 34 tahun yang mempunyai toko printing. "Ini menunjukkan hubungan dekat mereka dengan gubernur baru dan memberinya kekuasaan."
Tapi tidak semua orang percaya kelompok ini buruk. Wayan, yang bekerja di sebuah restoran di Sanur, area turis yang tidak didominasi oleh Laskar, tapi kelompok Sanur Bersatu, mengatakan, "Mereka membantu melindungi keamanan sekitar. Kalau ada seseorang yang hendak berbuat jahat dana ke restoran kami dan menyebabkan masalah, kami tinggal memanggil mereka dan mereka akan segera datang. Polisi tidak bertugas dengan baik, mereka tidak datang. Tapi kelompok ini segera mengirimkan seseorang."
Apakah mereka dibayar?
"Ya, semua orang membayar mereka. Restoran, hotel, semuanya."
Berapa banyak?
"Hotel besar, rasanya sekitar Rp 1 juta. Restoran seperti kami ini hanya Rp 500 ribu."
Setiap bulan?
"Ya, setiap bulan."
Oh, begitu.
"Kamu tahu? Tahu lalu desaku, kami sedang mengalami pertikaian antara dua kelompok besar. Sangat buruk. 500 pemuda dari tiap kelompok. Sangat, sangat keras."
Jadi, mereka itu geng kriminal?
"Bukan, bukan kriminal. Mereka hanya membantu desa kami supaya aman. Saya kenal tiga anggotanya."
Dalam bukunya Snowing in Bali, Katrhryn Bonella, yang menghabiskan waktunya untuk mewancarai raja narkoba dan traffickers di penjara lokal Bali, mengatakan kalau mereka memang organisasi kriminal. "Laskar Bali adalah geng paling terkenal dan paling keras di pulau liburan ini," tulisnya. Mereka terlibat dalam obat-obatan, senjata, prostitusi, hadiah, dan pembunuhan balas dendam. Mereka akan membunuh kalau disewa, hanya untuk ribuan dolar. Ketika gangsters ini mendapat masalah karena menggunakan senjata atau perdagangan narkoba, kelompok ini mengklaim kalau mereka tidak bertanggung jawab, mengatakan kalau mereka tidak seharusnya disalahkan karena aksi dari beberapa anggota. Selain itu, mereka berkeras kalau kelompok mereka tidak menyetujui perilaku tersebut. Namun kebanyakan orang (termasuk para polisi), sangat takut dengan mereka bahkan koran-koran pun tidak akan menyebut nama kelompok mereka. sumber: http://keepo.me/aritnowid/pulau-bali-yang-indah-ternyata-punya-organisasi-kriminal-sekelas-yakuza-dan-triad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar