ad

Rabu, 16 Desember 2015

Waspada, Ini Dia Jalan di Bogor yang Rawan Hipnotis


Ilustrasi Hipnotis.
Ilustrasi Hipnotis. 

Keberadaan Polsek Sukamakmur, cukup ampuh mengurangi angka pencurian motor dan kejahatan dengan kekerasan (curas), namun tidak kejahatan hipnotis.
Sebab, jalan alternatif dari Citeureup menuju Jonggol itu masih sering terjadi aksi hipnotis. Jalan sepi bak kuburan, dijadikan pelaku hipnotis mencari korban.
“Sekarang di sini (Sukamakmur, red) sudah jarang begal dan curas semenjak ada kantor polisi. Tapi, para begal kini menggunakan ilmu gendam. Kalau sudah malam jangan maksain lewat sini,” ujar Usep (28), warga Kampung Nanggerag, Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur.
Kata dia, sudah ada tiga pengendara motor yang maleintas lewat pukul 19:00 jadi korban hipnotis. Modus pelaku biasanya berpura-pura jalan dan minta tolong kepada pengendara.
Setelah pengendara berhenti, pelaku menepuk pundak korban dan menjarah semua barangnya. Korban yang terkena gendam ditinggalkan di tengah jalan.
“Biasanya pura-pura minta tolong,” terangnya.
Kalau laki-laki, biasanya langsung ditinggal di pinggir jalan. Sementara kalau perempuan cantik mendapat pelecehan seksual, seperti diraba-raba.
Semenatara itu Anggota Reskrim Polsek Sukamakmur, Briptu Faizal Reza Respatih menuturkan, pencurian motor maupun rumah kosong selama dua bulan ini nihil di Sukamakmur. Kalau hipnotis, mereka belum ada laporan.
Namun, Reza mengimbau warga yang melintas jalan Sukamakmur bisa beramai-ramai. Kalau melihat ada orang di tengah jalan berpura-pura minta tolong abaikan saja, terlebih pria dengan perawakan muda dan sehat.
“Mencegah hipnotis, warga jangan mudah percaya dengan orang baru dikenal. Terlebih di Sukamakmur ini minim penerangan. Jika melintas bisa beriringan, jangan sendiri-sendiri, apalagi malam hari,” tandasnya.
(all/radarbogor) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar