ad

Jumat, 21 Oktober 2016

Pendidikan Karakter Terabaikan, Penyebab Maraknya Korupsi


Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, P. Rahabav mengaku akibat dari pendidikan karakter yang terabaikan, mengakibatkan maraknya masalah korupsi, khsusunya dikalangan Pendidikan.
"Kalau dulu zamannya Soekarno pendidikan karakter betul-betul dikembangkan hingga ke Presiden Soeharto, tetapi setelah masa itu, sepertinya tidak terlalu diperhatikan, sehingga kalau ditanyakan kenapa terjadinya dekadensi moral pada berbagai level baik itu kepada pelajar, keluarga dan yang lebih besar adalah korupsi, ini sebagai gambaran kepribadian yang terbelah," tandas Rahabav kepada Siwalima di Ambon, Selasa (8/2).
Namun diakuinya di sisi lain, manusia diposisikan sebagai orang yang beriman, tetapi beriman yang tidak bermoral, tersebut terjadi, karena nilai kepribadian pembentukan karakter, nilai yang merupakan fondasi dari seluruh pikiran dan tingkah laku manusia, dihayati pada dataran koknitif semata, tetapi tidak masuk dalam aspek yang lebih dalam.


Menurutnya, sikap keteladanan tersebutlah yang hilang dari kalangan pendidik, orang-orang dewasa, dan para pejabat, sehingga mudah saja hal tersebut terjadi dan ini semakin dijadikan sebagai jastifikasi moral yang utama, maka ketika seseorang merasa berhak, maka sebuah tindakan yang sadis bahkan korupsi sekalipun akan dilakukan dirinya. 

"Ini terjadi dekadensi moral dan sudah waktunya pemerintah dan setiap orang memberikan perhatian kepada pendidikan karakter, iti harus dilakukan dari rumah, pendidikan utama dan terutama adalah di rumah, kemudian sekolah, lingkungan dan lainnya dan ini membutuhkan perhatian semua pihak," ujarnya. (S-30)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar