ad

Selasa, 26 Mei 2015

Lindungi Keluarga dan Orang Terkasih Dari Ancaman Bunuh Diri


Data dari WHO menyebutkan lebih dari 800 ribu orang meninggal karena bunuh diri. Ini berarti setiap 40 detik terjadi 1 kematian karena bunuh diri. Menurut penelitian, kecenderungan bunuh diri dapat timbul karena rendahnya jumlah serotonin di batang otak dan cairan serebospinal. Riwayat bunuh diri dalam keluarga juga bisa memicu keinginan bunuh diri.

Namun faktor utama keinginan bunuh diri ditentukan oleh adanya depresi klinis hingga masalah jiwa lainnya. Kebanyakan orang yang nekat mengakhiri hidup juga menyalahgunakan obat-obatan dan minuman keras.

Semua faktor tersebut ditambah kejadian traumatis dapat menuntun pada pemikiran bunuh diri. Apa saja tanda-tanda seseorang berniat bunuh diri?

1. Berbicara atau mengancam untuk menyakiti diri sendiri.
2. Memperoleh senjata api, pil, atau cara lain untuk bunuh diri.
3. Berbicara tentang kematian atau bunuh diri menjadi sesuatu yang biasa atau lumrah bagi orang tersebut.
4. Merasa putus asa, sering mengamuk, emosi, atau berencana balas dendam.
5. Bertindak sembrono atau terlibat dalam kegiatan berisiko.
6. Merasa terjebak, seperti tidak ada jalan keluar dalam menghadapi sebuah situasi.
7. Peningkatan penyalahgunaan zat adiktif.
8. Menarik diri dari keluarga, teman, atau masyarakat.
9. Merasa selalu cemas, tidak bisa tidur, atau bahkan tidur sepanjang waktu.
10. Perubahan mood secara dramatis.

Jika Anda mendapati seseorang melakukan gejala-gejala ingin bunuh diri seperti tadi, Anda harus mendengarkan keluh kesahnya dan jangan menghakimi atau mendiktenya.

Biarkan orang tersebut melihat bahwa masih ada yang peduli dan mendengarkan keluh kesahnya. Tawarkan juga untuk menemaninya berkonsultasi pada ahli kejiwaan yang dapat membantunya.

Pastinya, jangan pernah meninggalkan orang tersebut sendirian dan meminum obat antidepresi selama menjalani terapi.

Selamat melindung..! (https://plus.google.com/114909543035523662880/posts/B44qJDE2Qqj)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar