ad

Senin, 26 Mei 2014

Italia Masukkan Prostitusi dan Perdagangan Narkoba dalam Pendapatan Nasional

Italia telah mengumumkan akan mulai memasukkan pendapatan dari prostitusi dan perdagangan narkoba ilegal ke dalam perhitungan produk domestik bruto atau ‘GDP’ negaranya.Badan Pusat Statistik Italia mengatakan, mulai tahun depan, hasil perhitungan GDP negaranya akan meliputi nilai transaksi  narkotika dan alkohol di pasar gelap.
Perubahan ini disebabkan adanya aturan baru dalam Uni Eropa yang mensyaratkan negara-negara anggotanya untuk menghitung semua kegiatan yang berkontribusi pada pemasukan atau pendapatan nasional, terlepas dari status legalitasnya.
Badan statistik itu menjelaskan, karena prosedur ini, akhirnya, menjadi sangat sulit bagi Italia untuk tidak menyertakan aktivitas-aktivitas ilegal tersebut.
Pada tahun 2012, Bank Italia memperkirakan, nilai kejahatan ekonomi di negaranya mencapai 10,9% dari Produk Domestik Bruto (GDP).
Secara teori, data tersebut berarti bahwa hasil akhir perhitungan GDP Italia, dengan kalkulasi baru ini, akan meningkat tajam dari perkiraan pertumbuhan 1,3% yang dirilis pemerintah.
Sebelumnya, Pusat Statistik Uni Eropa ‘Eurostat’ memperkirakan, peningkatan GDP rata-rata di negara EU setelah adanya perhitungan baru ini bisa mencapai 2,4%.
Peningkatan tertinggi diperkirakan terjadi di Finlandia dan Swedia yang mecapai 4-5%, disusul Austria, Inggris, dan Belanda dengan 3-4%.
Sementara Italia diperkirakan mengalami peningkatan GDP sebesar 1-2%.
Transaksi para pengemplang pajak juga telah disertakan ke dalam produk domestik bruto (GDP) Italia dan diperkirakan mengambil bagian 16,3-17,5% dari perekonomian Italia di tahun 2008 – tahun terakhir perhitungan GDP disusun. (www.tribunnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar