ad

Senin, 02 Juni 2014

Penanganan Kasus Perkosaan Kasta Rendah di India Sangat Lamban

India
India
Pihak berwenang terkesan tidak serius mengatasi kejahatan seksual.
 
Ayah dari salah seorang gadis yang diperkosa beramai-ramai dan kemudian digantung di pedesaan Uttar Pradesh pekan lalu menuduh polisi lokal pada awalnya menolak untuk membantu menemukan mereka yang bertanggung jawab karena mereka milik kasta rendah.

Dua sepupuyang berusia 14 dan 12 pergi ke ladang pada Selasa malam untuk pergi ke toilet. Kebanyakan tempat di distrik ini memang tidak memiliki toilet.

Penduduk desa pun lantas menolak untuk mengizinkan mayat gadis-gadis diturunkan dengan cara menebang pohon mangga selama berjam-jam setelah mereka ditemukan pada Rabu pagi lalu sebagai protes terhadap kelambanan polisi.

Polisi pun telah menangkap lima orang tersangka. Sebagian besar dari mereka dari kasta yang lebih tinggi. Sehubungan dengan pemerkosaan terhadap gadis-gadis ini maka penyelidikan polisi federal pun telah diperintahkan segera dilakukan.

Namun aktivis hak asasi dan politisi setempat mengatakan kasus terbaru ini justri semakin menunjukkan keengganan pihak berwenang di Uttar Pradesh yang kini dikuasai oleh Partai Sosialis Samajwadi. Pihak berwenang terkesan tidak serius mengatasi kejahatan seksual ini.

Kepala partai yang berkuasa di Uttar Pradesh Mulayam Singh Yadav,  yang adalah ayah kepala menteri, memicu keributan selama kampanye pemilu baru-baru ini ketika ia mengatakan pemerkosa seharusnya tidak menerima hukuman mati karena anak laki-laki akan menjadi anak laki-laki.

Berbicara dalam kunjungan ke desa pada Senin ini, seorang menteri dalam pemerintahan federal baru India mengecam administrasi negara setempat.

"Jika Anda tidak mampu memberikan hak untuk hidup, lalu untuk apa pemerintah ini?" kata Menteri Pangan Ram Vilas Paswan dalam komentar yang dilaporkan oleh Press Trust of India.

"Keamanan adalah hak dasar setiap warga negara dan pemerintah harus menyediakan itu," tambahnya.

Lawan politik dari pemerintah negara bagian, termasuk sayap kanan Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa secara nasional, juga mengecam polisi yang menggunakan meriam air.

"BJP mengutuk keras penggunaan meriam air dan kekerasan terhadap para demonstran perempuan," kata juru bicara pemerintah BJP Vijay Bahadur Pathak. (jaringnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar