ad

Sabtu, 18 April 2015

Dituduh Santet, Tiga Warga Grong Grong Bersumpah di Kuburan


Dituduh Santet, Tiga Warga Grong Grong Bersumpah di Kuburan
PROHABA/M NAZAR
Warga menyaksikan prosesi sumpah di makam Abushiek Pasi Tambon Gampong Kule, Kecamatan Batee, Pidie, Jumat (10/4) sore. Sumpah tersebut dilakukan Nurdin Yasin (45) dan Halima (75) dituduh warga sebagai dukun dan Nurdin Hanan (52) orang tua anak yang mengalami sakit, yang ketiganya warga Gampong Gintong, Kecamatan Grong-Grong.
 
Sebuah ritual yang tak nyaris tak ada korelasi secara agamis, terjadi di Kuburan Abuchiek Pasi Tambon Gampong Kule, Kecamatan Batee, Pidie, Jumat (10/4) sekitar pukul 17.00 WIB. Tiga warga Gampong Gintong, Kecamatan Grong-Grong mendapat pengawalan ketat dari pihak Polsek Batee, melakukan sumpah di kuburan Abuchik Pasie.
Seperti diberitakan Prohaba.co Tindakan ala sumpah pocong itu terkait dengan tuduhan santet, namun tak diketahui korelasi medis antara sumpah dengan santet. Ketiga warga itu adalah Nurdin Yasin (45) dan Halimah (75) yang keduanya dituduh warga sebagai dukun santet. Sementara Nurdin Hanan (52) mewakili orang tua korban.
Sumpah tersebut dilakukan gara-gara tuduhan dukun santet oleh warga terhadap Nurdin Yasin dan Halimah. Salah satu warga yang mengalami sakit tidak wajar adalah Mawardiana. Gadis yang masih mengenyam pendidikan tingkat SMA itu tidak bisa sekolah gara-gara sakit secara mendadak. Bahkan saat Mawardiana sakit, gadis itu langsung teumamong dan mengigau menyebutkan nama Nurdin Yasin dan Halimah.
Kasus tersebut sudah pernah dijembatani aparatur gampong, namun berakhir buntu. Begitu juga, polisi tidak bisa memproses secara hukum karena tidak adanya bukti yang konkret. Sedangkan Nurdin Yasin dan Halimah, keduanya mengaku tidak bersalah.
Pantauan Prohaba, kemarin, warga Gintong menggunakan dua mobil Avanza warna hitam dan satu pikup datang ke Gampong Kule Batee sekitar pukul 15.35 WIB. Sesampai di gampong tersebut, Nurdin Yasin dan Halimah serta Nurdin Hanan didampingi aparatur gampong menjumpai Abi di Gampong Kule. Abi melakukan pertemuan di balai pengajiannya.
Warga yang mengetahui dilaksanakan sumpah di kuburan Abushiek Pas Tambon, ramai-ramai warga datang ke rumah Abi, untuk menyaksikan wajah orang yang akan melaksanakan sumpah. Dalam pertemuan itu Abi berusaha memidiasi pertikaian masalah dukun santet, agar diakhiri saling memaafkan dengan berjabat tangan. Proses mediasi tersebut turut didampingi Keuchik Kule, Tgk Muhammad. Tapi, di depan Abi, baik Nurdin Yasin maupun Halimah yang dituduhkan warga sebagai dukun santet mengaku tidak bersalah. Keduanya bersikukuh tetap melaksanakan sumpah di kuburan Abuchiek Pasi Tambon. Keduanya ingin membersihkan nama mereka pada warga, bahwa keduanya tidak bersalah.
Akhirnya, Abi mengizinkan Nurdin Yasin dan Halimah serta Nurdin Hanan melaksanakan sumpah di kuburan tersebut. Pengucapan lafad sumpah tersebut dibimbing teungku gampong. Puluhan masyarakat dari Gampong Kule berduyun-duyun menyaksikan prosesi pelaksanaan sumpah tersebut.
Kapolres Pidie, AKBP Muhajir SIK MH, melalui Kapolsek Batee, Iptu MHD Hidin, yang dijumpai Prohaba, Jumat (10/?4) Di Gampong Kule mengatakan, tiga warga Gintong melaksanakan sumpah di kuburan Abuchiek Pasi Tambon. Yakni, Nurdin Yasin dan Halimah yang keduanya dituduh warga sebagai dukun santet. Sementara mewakili orang tua korban bernama Nurdin Hanan. “Kami dari polisi dan anggota Koramil Batee bersama-sama menjaga keamanan selama proses pelaksanaan sumpah. Alhamdulillah pelaksanaan sumpah berlangsung aman sampai selesai,” jelasnya. (http://aceh.tribunnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar