ad

Rabu, 17 Desember 2014

Merunut Pembalakan Liar di Longsor Banjarnegara

 Merunut Pembalakan Liar di Longsor Banjarnegara  


Presiden Joko Widodo, tiba di lokasi terjadinya longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, 14 Desember 2014. SESKAB/Andi Widjajanto

Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat sore, 12 Desember 2014. Seorang warga, Agus, mengatakan material longsoran yang menimpa puluhan rumah berasal dari bukit Telaga Lele.

"Suaranya sangat keras seperti air terjun dan ledakan," ujar Agus, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 13 Desember 2014. Agus mengatakan jarak antara dusun dan bukit Telaga Lele sekitar 300-400 meter.

Dari foto Telaga Lele yang beredar, bukit itu masih hijau dan tidak gundul. Namun rimbunnya Telaga Lele bukan jaminan daerah tersebut bebas dari pembalakkan hutan. Areal hutan Kabupaten Banjarnegara seluas 6,622 hektare masuk dalam pengawasan Kawasan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan.

Hutan di Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, kebanyakan ditanami pohon pinus. Pada 18 Oktober 2006, terjadi penebangan liar dan penjarahan besar di Kecamatan Karangkobar. Waktu itu tercatat 376 batang pohon pinus hilang dalam perambahan lahan seluas 6,75 hektare. Padahal luas awal lahan yang sudah ditanami pinus sejak tahun 1977 adalah 40,8 hektare.

Kalaupun area bekas pembalakan liar sudah ditanami pinus kembali, delapan tahun berselang atau pada 2014, pohon pinus belum cukup besar dan kuat menahan air. Menurut data Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Banjarnegara, kayu yang dicuri pada tahun 2006 mencapai 896 pohon dengan kerugian Rp 123,956 juta.

Kepala BPBD Banjarnegara Catur Subandrio mengatakan peristiwa tanah longsor meningkat sejak 2006, seiring dengan maraknya illegal logging. Tercatat pada 2007 terdapat sebanyak 57 kasus longsor. Pada 2008 menjadi 76, tahun berikutnya 126, dan pada 2010 mencapai 200 kasus longsor.

"Sedikitnya ada 25 lokasi longsor selama musim hujan November–Desembar 2014," kata Catur kepada Tempo, Rabu, 11 Desember 2014. Lokasi longsor itu tersebar di delapan desa, enam kecamatan dari 19 kecamatan di Banjarnegara.(www.tempo.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar