ad

Rabu, 03 Juni 2015

Perang Kartel Narkotika Makin Membara dan Mengguncang Meksiko

Hari Jumat (22/5/2015) merupakan hari paling berdarah di Meksiko dalam masa kepemimpinan Presiden Enrique Pena Nieto. Sedikitnya 44 orang tewas dalam baku tembak selama tiga jam antara pasukan keamanan Meksiko dan kelompok kartel narkotika di sebuah peternakan terpencil yang dikenal dengan nama Rancho del Sol, di dekat kota Tanhuato, salah satu markas anggota kartel Generasi Baru Jalisco (Jalisco New Generation/JNG), dekat perbatasan Negara Bagian Michoacan dengan Negara Bagian Jalisco.
  Polisi Meksiko  berdiri di dekat gerbang peternakan   Rancho del Sol, dekat  Vista Hermosa, Meksiko, Jumat (22/5) waktu setempat. Sedikitnya 44 orang tewas dalam baku tembak antara aparat keamanan dan kelompok kartel narkotika. Peristiwa itu terjadi di dekat perbatasan Negara Bagian Michoacan dan Negara Bagian Jalisco, dan berawal ketika polisi federal berusaha menghentikan sebuah kendaraan di jalan raya, dekat peternakan.
AP Photo/Refugio Ruiz Polisi Meksiko berdiri di dekat gerbang peternakan Rancho del Sol, dekat Vista Hermosa, Meksiko, Jumat (22/5) waktu setempat. Sedikitnya 44 orang tewas dalam baku tembak antara aparat keamanan dan kelompok kartel narkotika. Peristiwa itu terjadi di dekat perbatasan Negara Bagian Michoacan dan Negara Bagian Jalisco, dan berawal ketika polisi federal berusaha menghentikan sebuah kendaraan di jalan raya, dekat peternakan.
Awalnya polisi federal menerima informasi bahwa kelompok bersenjata berkumpul di sebuah peternakan. Ketika tentara dan polisi federal mendekati lokasi tersebut, tiba-tiba dari sebuah kendaraan muncul kelompok lelaki bersenjata yang melepaskan tembakan. Kendaraan itu kemudian merapat ke arah peternakan dan masuk ke sebuah gudang di sana. Sebanyak 500-an tentara dan polisi federal yang menggunakan peluncur roket dan senjata semiotomatis mengejar dan mengepung mereka dari udara dan darat. Baku tembak itu akhirnya menewaskan puluhan anggota kartel, termasuk dua anggota polisi federal dan melukai satu polisi lainnya.
Video yang diperoleh Associated Press memperlihatkan polisi federal berada di lokasi di tengah kobaran api dan jenazah tergeletak di ladang, di samping peralatan pertanian. Di dekatnya tampak sejumlah pakaian, kasur, dan sleeping bag penuh noda darah. Pihak keamanan Meksiko menahan 3 orang dan menyita 36 senjata semiotomatis, 2 senjata lebih kecil, serta 1 granat dan senapan kaliber 50. Aparat juga menyita 8 kendaraan, 6 di antaranya hangus terbakar.
Polisi tidak menyebutkan nama pemilik peternakan seluas 112 hektar tersebut dengan alasan keamanan. Di kawasan itu terdapat rumah besar dan lapangan tenis. Peternakan itu sudah beroperasi selama 15 tahun.
Komisioner Keamanan Nasional Alejandro Rubido, seperti dikutip The Telegraph, menyebutkan, para tersangka yang tewas dalam baku tembak itu adalah anggota organisasi kriminal yang wilayah operasinya di Negara Bagian Jalisco. Meski tidak menyebutkan secara khusus kartel JNG, Rubido menggambarkan kartel narkotika itu menguasai wilayah di lokasi terjadi baku tembak.
Hanya dalam beberapa tahun, kartel JNG berkembang pesat dari sebuah faksi kecil dalam kartel Sinaloa menjadi kelompok kriminal terkuat di Meksiko. Kartel ini masuk dalam daftar hitam organisasi kejahatan narkotika yang disusun Amerika Serikat.
Pesatnya perkembangan kartel JNG mencerminkan perubahan peta kejahatan terorganisasi di Meksiko. Setelah banyak bos-bos kartel narkotika di Meksiko diburu aparat keamanan dan terbunuh dalam serangan, kartel JNG justru mengambil keuntungan dari rontoknya kartel-kartel lain. Mereka mengambil alih wilayah kartel-kartel yang sudah melemah.
Kekerasan bersenjata
Perbatasan Negara Bagian Michoacan dan Jalisco merupakan wilayah yang dikuasai kartel JNG dan menjadi lokasi berbagai insiden kekerasan dalam beberapa tahun terakhir.
Di kota La Barca, pada 2013, Pemerintah Meksiko menemukan lebih dari lima lusin jenazah di kuburan massal yang terkait dengan kartel Jalisco. Pada 2014, kelompok bersenjata menembak mati wali kota Tanhuato.
Polisi federal  menjaga peternakan yang menjadi lokasi baku tembak antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata di Tanhuato, dekat perbatasan Negara Bagian Michoacan dan Jalisco, Jumat (22/5) waktu setempat. Baku tembak yang menewaskan sedikitnya 44 orang itu merupakan salah satu hari paling berdarah dan mengguncang Meksiko semasa kepemimpinan Presiden   Enrique Pena Nieto.
REUTERS/Alan Ortega
Polisi federal Meksiko  berdiri di luar peternakan yang menjadi lokasi baku tembak antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata di Tanhuato, dekat perbatasan Negara Bagian Michoacan dan Jalisco, Jumat (22/5) waktu setempat. Baku tembak yang menewaskan sedikitnya 44 orang itu merupakan salah satu hari paling berdarah dan mengguncang Meksiko semasa kepemimpinan Presiden   Enrique Pena Nieto.
REUTERS/Alan Ortega
Pada 2015, dalam beberapa pekan terakhir, kartel JNG telah melakukan serangkaian serangan besar-besaran terhadap polisi federal dan polisi lokal. Sedikitnya 20 anggota polisi tewas dalam serangan kartel itu sejak Maret 2015.
 (http://print.kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar