net
ilustrasi
Waspada dengan orang asing yang tiba-tiba sok kenal dan sok dekat ketika bertemu di jalan atau tempat umum lainnya. Apalagi orang itu pakai penepuk bahu atau pergelangan tangan kita.
“Itu ciri-ciri praktik hipnotis atau gendam yang sekarang semakin banyak menimbulkan korban. Biasanya matanya mencoba menatap mata kita. Kalo klik maka pengaruh hipnotis akan dikirimkan,” ujar Kasmadi, warga Kelayan A Banjarmasin yang mengaku beberapa kali nyaris menjadi korban hipnotis di jalan raya.
“Untung saya cepat sadar dan mengucap istigfar, karena tiba-tiba pria itu mengajak saya menepi. Begitu istigfar saya sadar, tidak kenal dengan orang itu dan mereka langsung pergi,” ujarnya.
Kata istigfar juga menjadi penyelamat Jamah. Perempuan yang baru mengambil uang pensiun sang suami di sebuah bank di Banjarmasin ini ketika berjalan didekati dua pria yang sok kenal sok dekat.
“Saya sempat digandengnya ke tepi trotoar Jalan Lambungmangkurat, beruntung saya sempat ingat istigfar, lalu saya tepiskan tangan pria yang menggandeng saya tadi. Keduanya langsung kabur menyeberang jalan,” cerita ibu tiga anak ini.
Lain lagi pengalaman buruk yang menimpa Nurliana. Karyawan sebuah perusahaan di Banjarmasin ini harus kehilangan gelang emasnya serta uang didompet dikuras penghinoptis.
“Waktu itu saya naik sepeda motor agak di pinggir. Tiba-tiba dua pria yang berkendara dekat saya menepuk pundak saya sambil menyapa. Rupanya saya langsung terkena hipnotis sehingga gelang saya serahkan dan sejumlah uang. Saya sadar ketika mengucap istifgar “astagfirullah’, tetapi terlambat kedua pria itu sudah pergi berkendara,” ceritanya. (http://banjarmasin.tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar