ad

Senin, 02 Juni 2014

Bank Wajib Bentengi Diri dari Cyber Crime

Ilustrasi (Foto: Reuters) Ilustrasi (Foto: Reuters)  

Kejahatan di bidang perbankan yang menimpa salah satu bank terbesar Indonesia, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), bisa terjadi kepada bank mana pun. Terutama, jika bank tersebut tidak membentengi diri dengan sistem IT dan manajemen risiko.

"Risiko wajib terus direvitalisasi dan disesuaikan dengan bisnis dan lingkungan bisnis," kata pengamat perbankan, Paul Sutaryono, kepada Okezone, Jumat (16/5/2014).

Menurutnya, memang tidak akan terjadi rush hanya karena kasus ATM. Namun jangan lupa, semakin maju IT perbankan maka makin tinggi pula potensi risikonya.

"Maka bank apa pun juga besar atau kecil sudah seharusnya meningkatkan pengawasan manajemen risiko dengan memiliki audit IT plus anti cyber crime karena fraud di IT makin tinggi," jelasnya.

Sebelumnya, peristiwa pemblokiran kartu ATM Bank Mandiri telah membuat pemilik rekening panik. Apalagi, hal itu ramai dibicarakan di media sosial. Alhasil, banyak rekening nasabah yang terblokir.

Isu pembobolan dana nasabah sebenarnya mulai ramai diperbincangkan sejak Sabtu 10 Mei 2014. Kabar yang beredar, ada nasabah yang mengaku kehilangan dana, ada juga nasabah yang mengaku rekeningnya di Bank Mandiri terblokir. Isu itu terus berkembang luas hingga puncaknya pada Senin 12 Mei kartu ATM para nasabah terblokir. (economy.okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar