ilustrasi hipnotis
Adit-bukan
nama sebenarnya masih tak percaya, Surazaen Lubis (50) dan Laela
Safitri alias Pipit (36) dan dua rekannya yang masih buron terlibat
dalam sindikat gendam. Pasalnya, sekuriti di salah satu hotel di Jalan
Ahmad Yani, Balikpapan Tengah itu banyak melayani keempatnya, terutama
tersangka HS yang masih diburu kepolisian.
"Waktu itu pernah ditanya ada keperluan apa sering di Balikpapan pak, dia (HS, Red) jawabnya saya cari orang yang tidak baik dibuat baik," ucap Adit menirukan HS.
Lebih meyakinkan, HS mengaku sebagai aparat yang sering bertemu dengan pejabat Polda Kaltim. "Dia bilangnya mau menghadap Kapolda karena ada tugas khusus dari Jakarta katanya ada urusan rahasia," ujarnya.
Sekuriti lain pun jadi korban, diperdaya untuk membersihkan mobil yang biasa digunakan beraksi melakukan penipuan bermodus gendam itu.
"Ya kami sering dimintai tolong cuci mobilnya, karena kami kira dia anggota ya kami mau aja. Kami juga sering disuruh belikan bensin," tutur Adit penuh kesal.
Terpisah, Kapolsek Balikpapan Barat Kompol Kifli S Suppu melalui Panit Reskrim Polsek Balikpapan Barat Aiptu Senu Fahrudin menegaskan hingga saat ini dua tersangka yang berhasil diamankan saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif.
"Masih kami lakukan pengembangan, barang-barang milik pelaku yang masih tertinggal di hotel juga sudah kami amankan. Saat ini masih kami lakukan pengejaran terhadap HS dan AS," tandasnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya kedua pelaku dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan. Sebelumnya, Surazaen Lubis (50) dan Laela Safitri (36), dua warga Jakarta pelaku gendam berakhir, kemarin (15/4). Dicurigai, sindikat ini memperdayai puluhan warga.
Seluruh korban dieksekusi dalam mobil. Saat dibekuk Kepolisian Sektor (Polsek) Balikpapan Barat, nenek Bayinah (50) yang kesehariannya berjualan di kawasan Pasar Pandan Sari nyaris saja menambah daftar panjang korbannya.
Kejahatan ini terbongkar setelah salah seorang korban tanpa sengaja melihat mobil pelaku yang di dalamnya ada nenek Bayinah melintas tak jauh dari Pasar Pandan Sari. Korban pun melapor ke kepolisian sekira pukul 09.00 Wita.
Hanya dua pelaku yang berhasil diamankan, sementara dua lainnya berinisial AS dan HS melarikan diri karena lebih dulu mengetahui dicegat oleh anggota polisi. (http://kaltengpos.web.id)
"Waktu itu pernah ditanya ada keperluan apa sering di Balikpapan pak, dia (HS, Red) jawabnya saya cari orang yang tidak baik dibuat baik," ucap Adit menirukan HS.
Lebih meyakinkan, HS mengaku sebagai aparat yang sering bertemu dengan pejabat Polda Kaltim. "Dia bilangnya mau menghadap Kapolda karena ada tugas khusus dari Jakarta katanya ada urusan rahasia," ujarnya.
Sekuriti lain pun jadi korban, diperdaya untuk membersihkan mobil yang biasa digunakan beraksi melakukan penipuan bermodus gendam itu.
"Ya kami sering dimintai tolong cuci mobilnya, karena kami kira dia anggota ya kami mau aja. Kami juga sering disuruh belikan bensin," tutur Adit penuh kesal.
Terpisah, Kapolsek Balikpapan Barat Kompol Kifli S Suppu melalui Panit Reskrim Polsek Balikpapan Barat Aiptu Senu Fahrudin menegaskan hingga saat ini dua tersangka yang berhasil diamankan saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif.
"Masih kami lakukan pengembangan, barang-barang milik pelaku yang masih tertinggal di hotel juga sudah kami amankan. Saat ini masih kami lakukan pengejaran terhadap HS dan AS," tandasnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya kedua pelaku dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan. Sebelumnya, Surazaen Lubis (50) dan Laela Safitri (36), dua warga Jakarta pelaku gendam berakhir, kemarin (15/4). Dicurigai, sindikat ini memperdayai puluhan warga.
Seluruh korban dieksekusi dalam mobil. Saat dibekuk Kepolisian Sektor (Polsek) Balikpapan Barat, nenek Bayinah (50) yang kesehariannya berjualan di kawasan Pasar Pandan Sari nyaris saja menambah daftar panjang korbannya.
Kejahatan ini terbongkar setelah salah seorang korban tanpa sengaja melihat mobil pelaku yang di dalamnya ada nenek Bayinah melintas tak jauh dari Pasar Pandan Sari. Korban pun melapor ke kepolisian sekira pukul 09.00 Wita.
Hanya dua pelaku yang berhasil diamankan, sementara dua lainnya berinisial AS dan HS melarikan diri karena lebih dulu mengetahui dicegat oleh anggota polisi. (http://kaltengpos.web.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar