Mungkin sudah sering ada berita kriminal di mana latar belakang sang pelaku dihubung-hubungkan dengan video game. Kali ini, tersangka dan korban dari sebuah kasus pembunuhan di Jepang dihubung-hubungkan dengan anime.
Pada akhir minggu lalu, seorang remaja berusia 15 tahun di Sasebo ditangkap karena telah membunuh teman SMAnya dengan brutal. Korban diserang dari belakang dan menyerangnya dengan benda tumpul belasan kali di kepala dan juga dicekik. Kepala dan tangan kiri korban kemudian juga dipenggal oleh pelaku.
Pada akhir minggu lalu, seorang remaja berusia 15 tahun di Sasebo ditangkap karena telah membunuh teman SMAnya dengan brutal. Korban diserang dari belakang dan menyerangnya dengan benda tumpul belasan kali di kepala dan juga dicekik. Kepala dan tangan kiri korban kemudian juga dipenggal oleh pelaku.
Berita ini tentunya mengejutkan banyak orang di Jepang, tetapi yang mengherankan adalah, beberapa media menghubung-hubungkan relasi antara sang pelaku dengan korban sebaga “sesama penggemar anime”.
Di berbagai acara berita yang membahasnya, banyak yang menyambungkan hubungan pelaku dan korban sebagai “teman sekelas” dan “sesama penggemar anime”.
Pengguna Twitter dengan username Satapom menyatakan “Laporan ini tidak masuk akal, memangnya kenapa kalau mereka suka anime.” Salah satu komentar di situs Yaraon juga menyatakan “Dengan logika ini, berarti bila Anda menonton film Studio Ghibli atau Disney, berarti Anda telah ternodai”.
Bagaimana menurut Anda? Sebelumnya juga pernah ada kasus pembunuhan yang dihubung-hubungkan dengan anime yang menyebabkan penundaan penayangan anime Higurashi no Naku Koro ni Kai. Apakah menurut Anda beberapa anime memang dapat mempengaruhi anak-anak yang menontonnya? Ataukah ini sekedar kambing hitam seperti pada halnya dengan video game? Silahkan tuliskan komentar Anda.
Sumber: Kotaku & Japan Times
Tidak ada komentar:
Posting Komentar