ad

Kamis, 16 Juli 2015

Illegal Fishing Disebut Pengaruhi Inflasi

\Illegal Fishing Disebut Pengaruhi Inflasi\

 Adanya praktik illegal fishing (penangkapan ikan secara ilegal) disebut dapat mempengaruhi besaran inflasi di Indonesia. Sebab, akan berdanpak pada kekurangan persediaan ikan dalam negeri sehingga berakibat pada kenaikan harga.
"Dampak illegal fishing dan ilegal ekspor ini kan suplai jadi berkurang sehingga berpotensi mengurangi pasokan dalam negeri," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (13/7/2015).
Meski demikian, Bambang mengakui, pengaruh inflasi akibat ikan tidak sebesar komoditi beras. Sebab, beras merupakan kebutuhan paling pokok di Indonesia.
"Itu kan masuk dalam makanan, jadi kenaikan harga ikan akan berpengaruh meski enggak terlalu besar," kata Bambang.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai bekerja sama dengan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BKIPM) telah menggagalkan ekspor ikan ilegal senilai Rp9,7 miliar. Tangkapan tersebut berupa jenis frozen shark fish (Ikan hiu beku), frozen shrimps (udang beku), dry fish (ikan kering), salted jellyfish (ubur-ubur yang diasinkan), assorted dry fish and kooney (aneka ikan kering), dried shark skin and bone (kulit dan tulang hiu kering), mixed fish (aneka ikan), frozen tuna loin (daging tuna beku), frozen muroaji for bait (Ikan muroaji buat umpan), dan frozen Spanish mackarel (Makarel Spanyol beku).
sumber: http://economy.okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar