Tribun Jakarta / Daniel Ngantung
Sejumlah karya desainer Hengki Kawilarang
Desainer Hengki Kawilarang tersandung kasus penipuan dan penggelapan.
Ia kini sudah ditahan di Mapolda Metro Jaya. Statusnya pun sudah tersangka.
Hengki ditahan sejak Rabu (1/4/2015). Hengki ditahan di Blok B Rumah Tahanan Kriminal Umum dan Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Dia kini sekamar dengan enam orang lain yang juga tersandung kasus penipuan dan penggelapan.
Hengky diduga melakukan penipuan berkedok arisan sosialita. Tapi arisan itu objeknya bukan semata uang. Tapi lebih ke selisih yang amat besar antara uang yang didepostikan dengan apa yang akan didapat.
Rata-rata selisih antara uang yang didepositkan dengan barang atau uang yang akan didapat adalah sekitar 30 persen, tetapi ada juga yang hanya berselisih 300 juta dari uang yang didepositkan.
Makanya, ada Ratu Herbal bernama Jeng Ana atau yang melaporkan Hengki ke polisi yang dijanjikan mendapat uang Rp 1,5 milliar di akhir masa arisan pada April 2014.
Namun sejak Januari 2013 sampai Januari 2014 Jeng Ana mesti menyetor uang Rp 100 juta tiap bulan. Total Ia sudah menyetor Rp 1,2 milliar. Tapi uang yang dijanjikan sebesar Rp 1,5 milliar pada April 2014 tak pernah diberikan Hengki.
Sementara itu, salah satu korban yang enggan melapor, Ratu Givana, menceritakan, dirinya dijanjikan mendapat mobil sport yang harga pasarannya Rp 6 Milliar.
Namun Hengki menawarkan harga miring bahwa mobil sport itu harganya hanya Rp 4 milliar dan Givana hanya perlu membayar 30 persennya saja, yakni Rp 1,8 milliar. Sedangkan sisanya akan ditanggung dari iuran peserta arisan lainnya.
Makanya, saat Hengki menawarkan itu, Givana yang berasal dari Brunei Darussalam tapi menikah dengan seorang lelaki Bandung ini percaya.
Apalagi perempuan yang juga presenter ini kerap memakai rancangan Hengki dan sudah dua tahun kenal dengan perancang busana kondang itu.
Dia pun kemudian mendepositkan uang itu. Ia mendepositkan uang cash Rp 1,8 milliar dan dijanjikan mobil sport idamannya akan datang pada April 2014. Namun ternyata mobil sport itu tak pernah datang.
"Saya sih tidak mau melaporkan pidananya. Untuk apa, kalau pidana kan uang tetap tak akan kembali," kata Givana ketika dihubungi Jumat (3/4/2015) sore.
Givana lebih setuju untuk memperkarakannya secara perdata. Tapi dia belum berpikir kearah sana. Sebab dia punya perjanjian khusus dengan Hengki Kawilarang. Namun dia tak mau menceritakan detil perjanjiannya dengan Hengki.
Lebih lanjut, Givana menambahkan, arisan sosialita yang diberi nama 'Glamz' oleh Hengki itu punya keunikan lain. Keunikan itu adalah antara peserta tak saling kenal.
Bahkan, Givana mengaku tak kenal dengan sosok perempuan yang disapa Jeng Anak atau yang melaporkan Hengki ke polisi. Makanya, Givana yakin mungkin saja jumlah pengikut 'Glamz' sebenarnya lebih dari 16 peserta seperti yang sudah ditulis di berbagai media. (Theo Yonathan Simon Laturiuw/www.tribunnews.com)
Hengki ditahan sejak Rabu (1/4/2015). Hengki ditahan di Blok B Rumah Tahanan Kriminal Umum dan Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Dia kini sekamar dengan enam orang lain yang juga tersandung kasus penipuan dan penggelapan.
Hengky diduga melakukan penipuan berkedok arisan sosialita. Tapi arisan itu objeknya bukan semata uang. Tapi lebih ke selisih yang amat besar antara uang yang didepostikan dengan apa yang akan didapat.
Rata-rata selisih antara uang yang didepositkan dengan barang atau uang yang akan didapat adalah sekitar 30 persen, tetapi ada juga yang hanya berselisih 300 juta dari uang yang didepositkan.
Makanya, ada Ratu Herbal bernama Jeng Ana atau yang melaporkan Hengki ke polisi yang dijanjikan mendapat uang Rp 1,5 milliar di akhir masa arisan pada April 2014.
Namun sejak Januari 2013 sampai Januari 2014 Jeng Ana mesti menyetor uang Rp 100 juta tiap bulan. Total Ia sudah menyetor Rp 1,2 milliar. Tapi uang yang dijanjikan sebesar Rp 1,5 milliar pada April 2014 tak pernah diberikan Hengki.
Sementara itu, salah satu korban yang enggan melapor, Ratu Givana, menceritakan, dirinya dijanjikan mendapat mobil sport yang harga pasarannya Rp 6 Milliar.
Namun Hengki menawarkan harga miring bahwa mobil sport itu harganya hanya Rp 4 milliar dan Givana hanya perlu membayar 30 persennya saja, yakni Rp 1,8 milliar. Sedangkan sisanya akan ditanggung dari iuran peserta arisan lainnya.
Makanya, saat Hengki menawarkan itu, Givana yang berasal dari Brunei Darussalam tapi menikah dengan seorang lelaki Bandung ini percaya.
Apalagi perempuan yang juga presenter ini kerap memakai rancangan Hengki dan sudah dua tahun kenal dengan perancang busana kondang itu.
Dia pun kemudian mendepositkan uang itu. Ia mendepositkan uang cash Rp 1,8 milliar dan dijanjikan mobil sport idamannya akan datang pada April 2014. Namun ternyata mobil sport itu tak pernah datang.
"Saya sih tidak mau melaporkan pidananya. Untuk apa, kalau pidana kan uang tetap tak akan kembali," kata Givana ketika dihubungi Jumat (3/4/2015) sore.
Givana lebih setuju untuk memperkarakannya secara perdata. Tapi dia belum berpikir kearah sana. Sebab dia punya perjanjian khusus dengan Hengki Kawilarang. Namun dia tak mau menceritakan detil perjanjiannya dengan Hengki.
Lebih lanjut, Givana menambahkan, arisan sosialita yang diberi nama 'Glamz' oleh Hengki itu punya keunikan lain. Keunikan itu adalah antara peserta tak saling kenal.
Bahkan, Givana mengaku tak kenal dengan sosok perempuan yang disapa Jeng Anak atau yang melaporkan Hengki ke polisi. Makanya, Givana yakin mungkin saja jumlah pengikut 'Glamz' sebenarnya lebih dari 16 peserta seperti yang sudah ditulis di berbagai media. (Theo Yonathan Simon Laturiuw/www.tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar