Jaksa Agung Basrief Arief[Bismarc Lesmana/Skalanews]
Menjelang akhir masa jabatannya sebagai Jaksa Agung, Basrief Arief, mengakui masih banyaknya jaksa nakal yang membuat masyarakat kurang kepercaya dengan institusi kejaksaan.
Contoh perilaku buruknya jaksa seperti kasus dugaan gratifikasi yang melilit Wakil Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan Kadarsyah dan Asisten Pidana Umum, Fri Hartono.
"Marilah kondisi ini kita sikapi secara bijak sebagai koreksi bersama dan diikuti dengan langkah perbaikan institusi," kata Basrief saat membuka Rapat Kerja Kejaksaan di Badan Diklat, Ragunan, Jaksel, Selasa (7/10)
Menurut Basrief, setiap Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) maupun Kepala kejaksaan Negeri (Kejari) wajib melakukan pengawasan melekat kepada setiap jajarannya.
"Secara manajerial atasan bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan bawahannya,"pungkasnya.
Kadarsyah dan Fri Hartono diduga menerima gratifikasi dalam penanganan kasus penimbunan laut atau reklamasi pantai dari pemilik PT Bumi Anugerah Sakti (BAS) Jeng Tang.
Kadarsyah disebut menerima mobil Toyota Vellfire seharga Rp1,8 miliar sedangkan Feri menerima sebuah mobil Honda Freed senilai Rp 269 juta dari tersangka Jeng Tang. (http://skalanews.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar