Apakah
istilah "kacang untuk anak-anak" di Kinshaha dan "ikan
kecil" di Praha memiliki kesamaan? Istilah tentang makanan lokal itu
mengacu pada eufemisme untuk melakukan suap.
Satu dari
empat orang di dunia membayar suap untuk mendapatkan pelayanan publik tahun
lalu, menurut survei di 95 negara yang dilakukan Transparansi Internasional.
Istilah
korupsi ini berbeda di setiap negara, tetapi ada kesamaannya, dan
contoh-contohnya dirangkum oleh David Henig dari Universitas Kent dan Nicolette
Makovicky dari Universitas Oxford.
1. Uang sup
(Turki)
Bila Anda
dihentikan oleh polisi lalu lintas di Afrika Utara, polisi akan meminta untuk
membelikan kahwe atau kopi. Di Kenya, polisi lalu lintas akan menggunakan
istilah "chai ya wazee" atau teh untuk orangtua dalam bahasa Swahili.
Namun, di
Turki, polisi akan meminta apa yang mereka sebut "uang sup" atau
"chorba parasi". Sup biasanya dimakan pada malam hari setelah orang
minum-minum.
2.
Menghargai (Azeri)
Di
Azerbaijan, kata yang digunakan untuk suap "hurmat" dapat ditukar
dengan kata menghargai. Seorang pejabat yang meminta suap "hurmatimi
ela" akan mengatakan "bisa minta tolong".
3. Bau ikan
mulai dari kepala (Turki)
Kalimat bau
ikan mulai dari kepala atau "balik bashtan kokar" berasal dari Turki.
Kalimat ini mengacu bahwa kasus suap kecil di jalan-jalan dimulai dari korupsi
di organisasi atau institusi besar. Para pejabat Meksiko yang meminta imbalan
karena membantu dalam kesepakatan bisnis akan meminta "satu gigitan"
"una mordida".
4 Terima
kasih (Hongaria/Mandarin)
Kata
korupsi mengacu pada sesuatu yang ilegal atau tindakan yang tidak bermoral.
Namun, di sejumlah tempat, tindakan yang secara teknis ilegal ini dianggap
sebagai sesuatu yang bermoral. Di Hongaria, para dokter dan perawat
mengharapkan ucapan terima kasih "haalapenz" dari pasien dalam bentuk
uang yang dimasukkan ke amplop. Di China, petugas kesehatan juga mengharapkan
ucapan terima kasih "yidian xinyi" atas jasa mereka.
5. Di bawah
meja (Inggris/Perancis/Farsi/Swedia) Apa yang terjadi di bawah meja? Istilah
ini sering digunakan untuk mengacu pada korupsi. Frasa bahasa Inggris untuk
menggambarkan perpindahan uang secara ilegal adalah uang yang diberikan
"di bawah meja". Kata ini juga ada di Perancis "dessous de
table", Farsi "zir-e mize" dan Swedia "pengar under
bordet". Istilah lain adalah "uang pelicin" seperti yang
digunakan di Hongaria "kenepenz" untuk para pejabat untuk memudahkan
urusan.
6. Sesuatu
yang kecil (Swahili)
Bukan suap,
hanya kopi. Banyak istilah eufemisme korupsi digunakan untuk mengecilkan arti
suap. Bahasa Swahili "kitu kidogo" (sesuatu yang kecil) adalah salah
satu contoh. Di Pantai Gading, polisi biasa meminta "pourboire" (uang
minum). Istilah Brasil untuk suap adalah "um cafezinho" (sedikit
kopi).
7. Uang teh
(Pashto/Farsi) Popularitas teh dan kopi sebagai metafora untuk suap menunjukkan
eufemisme lain untuk menutupi tindakan korupsi. Di Afghanistan dan Iran istilah
suap adalah "poul-e-chai", yang berarti uang untuk teh. Di dua negara
ini, minum teh merupakan bagian dari kegiatan sosial. Meminta uang teh juga
berarti uang suap ini akan dibagi dengan yang lain. Sejumlah ungkapan seperti
"kacang untuk anak-anak" mengacu bahwa suap juga akan menguntungkan
seseorang yang lebih membutuhkan.
8. Uang
bertanya (Inggris)
Skala besar
korupsi memiliki kosakata tersendiri, yang sering diciptakan media. Salah satu
contoh adalah skandal "uang bertanya" menyangkut politisi Inggris dan
juga "tangentopoli" bahasa Italia untuk skandal suap pada awal tahun
1990-an.
9. Kotak
Nokia (Hongaria)
Di Hongaria,
istilah kotak Nokia menjadi simbol korupsi tahun 2010 setelah kepala perusahaan
transportasi umum Zsolt Balogh tertangkap menyerahkan uang tunai kepada Wakil
Wali Kota Budapest Miklos Hagyo dalam kotak telepon seluler Nokia. Sejak itu,
"kotak Nokia" selalu dijadikan semacam alat ukur pemberian suap,
sekitar 15 juta forints (65.000 dollar AS).
10. Ikan
kecil (Ceko)
Di Ceko,
istilah "ikan kecil" "kaprzhici", or ikan "ryby"
digunakan sebagai bahasa sandi selama skandal besar korupsi dalam sepak bola. Dalam
komunikasi antara manajer, wasit dan pemain, "ikan kecil" juga
digunakan sebagai alat ukur, sekitar 1.000 koruna (50 dollar AS) per ikan.
Istilah ikan kecil sudah menjadi sinonim untuk korupsi.
Sumber :
BBC Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar