ad

Senin, 07 Desember 2015

Peretas Cina “Bobol” Badan Cuaca Australia

Perang masa kini tidak lagi sebatas angkat senjata di medan konflik. Perang pun sudah lama  merambat lewat dunia maya. Bahkan, sampai memunculkan pasukan peretas situs laman strategis Negara lawan.
===========

Cina tampaknya tidak hanya digdaya di kancah perang bisnis dan ekonomi. Negeri Tirai Bambu ini juga tampak piawai di ranah perang internet. Sampai-sampai Badan Meteorologi Australia melaporkan para peretas di Cina membobol komputer-komputer miliknya yang terhubung dengan kementerian pertahanan dan lembaga-lembaga pemerintah lain.

Menurut Australian Broadcasting Corporation (ABC), serangan siber terjadi dalam beberapa hari terakhir dan biaya untuk mengatasi kerusakan yang diakibatkan serangan ini bisa memakan biaya puluhan juta dolar.

Dan Australia menuduh Cina berada di balik serangan siber besar terhadap Badan Meteorologi negara itu yang berpotensi membahayakan informasi keamanan nasional, lapor media Australian Broadcasting Corporation (ABC) dalam laman Reuters, Rabu (2/12).

Badan Meteorologi Australia memiliki salah satu superkomputer terbesar di Australia dan serangan siber membuat peretas mengakses Departemen Pertahanan melalui jaringan.

ABC, mengutip beberapa sumber yang mengetahui soal ini, menyalahkan Cina, yang sebelumnya dituduh  menyerang sistem komputer pemerintah Australia. "Ini ulah China," tulis ABC mengutip satu sumber.

Polisi Federal Australia menolak untuk mengomentari masalah ini, sedangkan Departemen Pertahanan mereka dilarang oleh kebijakan untuk mengomentari insiden keamanan siber.

Dugaan serangan peretas ini telah dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Cina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri di Beijing, Hua Chunying, mengatakan tuduhan ini "tidak berdasar" dan menambahkan bahwa pemerintah Cina sangat menentang serangan siber.

"Kami sudah mengambil sejumlah langkah untuk memberantas serangan siber dalam bentuk apa pun," kata Hua Chunying seperti dikutip kantor berita AFP.

Beberapa bulan lalu Pusat Keamanan Siber Australia menyatakan bahwa "para musuh dan peretas" selalu mencari teknik baru untuk membobol sistem komputer pemerintah dan milik swasta di negara tersebut.

Dalam sebuah pernyataan di situsnya, Biro Meteorologi tidak mengomentari masalah keamanan.  Polisi Federal Australia juga menolak untuk mengomentari masalah ini.

Departemen Pertahanan mengatakan ada larangan untuk mengomentari insiden keamanan siber tertentu. Sementara Kedutaan Cina di Canberra tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

Tuduhan terhadap Cina bukan tanpa alasan. Cina telah lama dituduh menggunakan sumber daya komputasi untuk menyusup bisnis dalam jaringan serta melakukan tindakan spionase siber.

Cina adalah mitra dagang utama Australia dengan total perdagangan di antara keduanya sekitar 110 miliar dolar AS pada 2013. Mereka juga menandatangani perdagangan bebas pada 2014 yang memungkinkan untuk lebih meningkatkan hubungan komersial.

Pada Juni lalu, para pejabat AS menyalahkan peretas Cina yang mengambil catatan empat juta pegawai dan mantan karyawan pemerintah.

Cina menyebut tuduhan AS tidak berdasar, sementara Presiden Barack Obama berjanji bahwa Amerika Serikat  secara agresif akan meningkatkan pertahanan siber. (BN)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar