===========
Cina tampaknya tidak hanya digdaya di kancah perang bisnis
dan ekonomi. Negeri Tirai Bambu ini juga tampak piawai di ranah perang
internet. Sampai-sampai Badan Meteorologi Australia melaporkan para peretas di
Cina membobol komputer-komputer miliknya yang terhubung dengan kementerian
pertahanan dan lembaga-lembaga pemerintah lain.
Menurut Australian Broadcasting Corporation (ABC),
serangan siber terjadi dalam beberapa hari terakhir dan biaya untuk mengatasi
kerusakan yang diakibatkan serangan ini bisa memakan biaya puluhan juta dolar.
Dan Australia menuduh Cina berada di balik serangan siber
besar terhadap Badan Meteorologi negara itu yang berpotensi membahayakan
informasi keamanan nasional, lapor media Australian Broadcasting Corporation
(ABC) dalam laman Reuters, Rabu (2/12).
Badan Meteorologi Australia memiliki salah satu
superkomputer terbesar di Australia dan serangan siber membuat peretas
mengakses Departemen Pertahanan melalui jaringan.
ABC, mengutip beberapa sumber yang mengetahui soal
ini, menyalahkan Cina, yang sebelumnya dituduh
menyerang sistem komputer pemerintah Australia. "Ini ulah
China," tulis ABC mengutip satu sumber.
Polisi Federal Australia menolak untuk mengomentari masalah
ini, sedangkan Departemen Pertahanan mereka dilarang oleh kebijakan untuk
mengomentari insiden keamanan siber.
Dugaan serangan peretas ini telah dibantah oleh Kementerian
Luar Negeri Cina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri di Beijing, Hua Chunying,
mengatakan tuduhan ini "tidak berdasar" dan menambahkan bahwa
pemerintah Cina sangat menentang serangan siber.
"Kami sudah mengambil sejumlah langkah untuk
memberantas serangan siber dalam bentuk apa pun," kata Hua Chunying
seperti dikutip kantor berita AFP.
Beberapa bulan lalu Pusat Keamanan Siber Australia
menyatakan bahwa "para musuh dan peretas" selalu mencari teknik baru
untuk membobol sistem komputer pemerintah dan milik swasta di negara tersebut.
Dalam sebuah pernyataan di situsnya, Biro Meteorologi tidak
mengomentari masalah keamanan. Polisi
Federal Australia juga menolak untuk mengomentari masalah ini.
Departemen Pertahanan mengatakan ada larangan untuk
mengomentari insiden keamanan siber tertentu. Sementara Kedutaan Cina di
Canberra tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Tuduhan terhadap Cina bukan tanpa alasan. Cina telah lama
dituduh menggunakan sumber daya komputasi untuk menyusup bisnis dalam jaringan
serta melakukan tindakan spionase siber.
Cina adalah mitra dagang utama Australia dengan total
perdagangan di antara keduanya sekitar 110 miliar dolar AS pada 2013. Mereka
juga menandatangani perdagangan bebas pada 2014 yang memungkinkan untuk lebih
meningkatkan hubungan komersial.
Pada Juni lalu, para pejabat AS menyalahkan peretas Cina
yang mengambil catatan empat juta pegawai dan mantan karyawan pemerintah.
Cina menyebut tuduhan AS tidak berdasar, sementara Presiden
Barack Obama berjanji bahwa Amerika Serikat
secara agresif akan meningkatkan pertahanan siber. (BN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar