ad

Senin, 02 November 2015

Isu Perselingkuhan Arzeti dan Pamen TNI



Perselingkuhan selalu saja menyedot perhatian publik. Tak peduli baru sebatas rumor, terlebih lagi sudah nyata-nyata terjadi.
===========


Kali ini isu perselingkuhan menimpa artis yang juga anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Artis yang sempat digadang-gadang PKB untuk menyaingi popularitas calon Walikota Surabaya Tri Rismaharini itu diterpa kabar tak sedap berselingkuh dengan (diduga) seorang perwira menengah TNI Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya yang saat ini menjabat Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo, Jawa Timur. Lebih menyakitkan lagi, keduanya diisukan digerebek di Hotel Arjuna yang beralamat di  Jl Dr Wahidin Sudiro, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

Isu Arzetti bersama pria yang diduga anggota TNI itu tersebar melalui pesan singkat. "Ijin melaporkan pada hari Minggu Tgl 25 Juni 2015 sekira pukul 13.30 WIB Denpom Divif 2 Kostrad mendapat telpon dari Letkol Psk Dicky meminta bantuan utk melakukan penggerebekan kasus perselingkuhan yg diduga dilakukan oleh angt TNI leting 97 dgn Sdr. Arzeti Bilbina istri bpk Didit (sipil) yang sedang berada di Hotel Arjuna kmr 18 Lawang. Pukul 14.00 WIB Wadandenpom Divif 2 Kostrad Kapten Cpm Sandri  beserta Kapten Cpm Prana bertemu dg Serka Arifin Staf Intel Yon Paskhas Malang yang sdh berada di TKP utk pengamatan," demikian isi pesan yang diterima awak media.

Pesan itu lebih lengkap lagi, "Sekira pukul 14.30 melaks penggerebekan dan mendapati Letkol Kav Risky Dandim Sidoarjo bersama Sdri.Arzeti bilbin sedang berduaan di kamar. Kemudian Letkol Kav Risky dan Sdri.Arzeti diamankan di Ma Denpom Divif 2, tdk lama kemudian suami sdri. Arzeti an. Bpk Didit datang ke Ma Denpom Divif 2 Kostrad. Hasil koord Asintel Kodam V/ Brw dan Denpom V/3 Malang sekira Pukul 16.30 WIB Letkol Kav Rizki, sdri. Arzeti dan suaminya bpk Didit dibawa ke Ma denpom V/3 Malang utk dilakukan proses lebih lanjut. Dump."

Dari pesan singkat itulah, isu terus melebar dan membesar. Bahkan, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Sabar Fadillah membenarkan pihaknya telah menerima laporan bahwa anggota Komisi VIII DPR tersebut tertangkap basah sedang berduaan di kamar hotel dengan anggota TNI.  "Laporan awal sudah masuk. Namun, kita hargai proses praduga tidak bersalah," katanya sebagaimana dikutip Sinar Harapan, Senin (26/10).

Dia melanjutkan, peristiwa yang terjadi pada Minggu (25/10) siang itu, terungkap dari laporan awal yang diterima oleh Denpom Divif 2 Kostrad, yang meminta bantuan untuk melakukan penggerebekan kasus perselingkuhan. "Pukul 14.00 WIB Wadandenpom Divif 2 Kostrad Kapten Sandri  beserta Kapten Prana bertemu dengan Serka Arifin Staf Intel Yon Paskhas Malang yang sudah berada di TKP untuk pengamatan. Sekira pukul 14.30 melaksanakan penggerebekan dan mendapati Komandan Kodim Sidoarjo Letkol Rizeki bersama Arzeti Bilbina sedang berduaan di kamar," tambahnya.

Kemudian, keduanya diamankan di Markas Denpom Divif 2. Tidak lama kemudian suami Arzeti Bilbinan, yakni Didit, datang ke Denpom Divif 2 Kostrad. Hasil kordinasi Asintel Kodam V Brawijaya dan Denpom V/3 Malang, sekira pukul 16.30 WIB Letkol Kav Rizeki,  Arzeti, dan suaminya (Didit) dibawa ke Markas Denpom V/3 Malang untuk dilakukan proses lebih lanjut.

Fadillah menjelaskan keduanya memang ditemukan dalam kamar, tetapi masih dalam keadaan berpakaian lengkap. Menurutnya, Arzeti ke Malang juga dalam rangkaian tugasnya sebagai anggota DPR. "Proses masih berlangsung. Kami masih mencari tahu kebenaranya. Jika memang benar terjadi perselingkuhan, kami akan ambil sikap tegas," ucapnya.

Tidak hanya pihak TNI AD yang terus berusaha mencari kebenaran isu perselingkuhan itu. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR pun belum mengambil alngkah apa-apa terkait isu yang menerpa Anggota DPR yang juga mantan peragawati ini. Wakil Ketua MKD Junimart Girsang mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Denpom TNI sebelum memutuskan apakah kasus tersebut dapat ditetapkan sebagai perkara. "Tentu MKD punya tata cara. Kami masih menunggu bagaimana perkembangan hasil pemeriksaan di Denpom," ujar Junimart saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/10).

Junimart menambahkan, MKD akan membicarakan perkara tersebut dalam rapat pimpinan MKD yang kemudian akan dibawa ke rapat anggota forum. "Lalu, kami putuskan apakah ini menjadi perkara tanpa aduan atau kita menunggu ada laporan," ujarnya.

Menurut Junimart, selama perkara tersebut menjadi konsumsi publik, MKD bisa menetapkannya menjadi perkara tanpa aduan. Meski begitu, dia mengatakan, MKD akan tetap menunggu hasil investigasi Denpom dan menganut asas praduga tak bersalah. "Kami tunggu saja bagaimana perkembangannya. Kami berharap itu tidak benar karena kami dengar beliau ke sana dalam rangka kunjungan dapil, dalam rangka CSR," tuturnya.

Pihak Hotel Arjuna memilih diam. Manajemen hotel tersebut bungkam, dan menolak menyampaikan informasi terkait penggerebekan polisi militer, Minggu (24/10/2015) sore.

Seorang resepsionis pria yang menolak namanya dipublikasikan, seperti dilansir tribunnews.com, mengaku tidak mengetahui penggerebekan itu. Beberapa rekan kerjanya, yang masuk pada Senin malam, juga tidak mengetahui kabar itu.

Dia hanya membenarkan bahwa kamar 18 adalah kamar VIP di hotel tersebut. Kamar ini di-rate Rp325.000 per malam, dengan fasilitas televisi, kamar mandi dalam, AC, ruang tamu di bagian luar dan double bed.

"Tapi, saya nggak ngerti bener atau enggak, masa Arzeti mau nginap di hotel kelas melati seperti ini," kata pria berkaca mata dengan usia 50 tahun ini. (*)



Boks 1:

“Saya Khawatir Pemberitaan tak Sesuai Fakta”


Arzeti Bilbina akhirnya angkat bicara lewat jumpa pers.  Ia merasa khawatir dengan pemberitaan media yang semakin lama semakin meluas dan tidak sesuai dengan fakta.

"Akhirnya saya berani menggelar jumpa pers ini lantaran khawatir dengan pemberitaan yang semakin meluas dan tidak sesuai dengan fakta. Saya khawatir isu ini akan membuat keluarga saya makin terpukul. Saya beranikan diri menjelaskan hal ini karena memang perselingkuhan itu tidak ada," ungkap Arzeti dalam jumpa pers di Resto Pulau Dua, Senayan, pekan lalu.

Arzeti merasa kurang nyaman dengan kata "penggerebekan". Ia menjelaskan, bahwa pertemuannya dengan Letkol Kav. Rizeki Indra Wijaya itu diketahui oleh suaminya, Aditya Setyawan Wicaksono, alias Didit.

"Subhanallah, kata 'penggerebekan' itu jujur membuat saya merinding denger-nya. Kalau itu dibilang penggerebekan apa sih yang digerebek, orang kita lagi ngobrol dan duduk-duduk di teras hotel. Dan, beliau datang dengan pakaian dinas dan diantar sopir dan ajudan pribadi," katanya.

Arzeti kembali menegaskan apa yang dilakukannya bukanlah perselingkuhan seperti yang diberitakan. Ia bertemu dengan perwira TNI itu buat membicarakan program CSR untuk 18 kecamatan di Sidoarjo. "Saya tegaskan sekali lagi, pertemuan saya dengan beliau (Letkol Kav. Rizeki Indra Wijaya) bukan sebagai tindakan perselingkuhan. Pertemuan itu di teras kamar hotel tersebut, bukan di kamar," tandas Arzeti.

Tak lama setelah berbincang dengan Rizeki, katanya, Didit menjemputnya. Seingat Arzeti, dia hanya berbincang sekitar 25-30 menit. "Jadi saya tak pernah digerebek. Kita lagi duduk-duduk pas Mas Didit jemput," jelasnya. (*)



Boks 2:
“Sebatas Teman yang Meminta Bantuan”


Komandan Kodim 0816 Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya pun mengklarifikasi seputar pertemuannya dengan Arzeti Bilbina di Hotel Arjuna, Lawang, Malang. Dia  menyatakan, pertemuan dengan Arzeti itu membicarakan soal bantuan dana pembangunan masjid yang dia asuh. Dia bertemu dengan Arzeti di teras kamar hotel, dan  tidak hanya berdua.

"Ada kader muslimat NU juga. Jadi, kami tidak berduaan seperti kabar yang beredar," kata Rizeki saat memberikan klarifikasi kepada awak media di Markas Kodim 0816, Senin (26/10).

Ketika masih bertugas di Malang, Rizeki membina tiga panti asuhan dan satu pondok pesantren. Rencananya, masjid itu akan dibangun di salah satu panti asuhan. "Dia (Arzeti) kan anggota DPR. Tak ada salahnya saya mengajukan proposal memohon bantuan dana untuk masjid tersebut," ujarnya.

Meski demikian, Rizeki membenarkan bila ada anggota Denpom Malang mendatangi hotel tempat dia bertemu Arzeti dan anggota kader NU itu. Anggota Denpom tersebut, lanjutnya, memakai pakaian preman. Dia juga membenarkan bahwa suami Arzeti ikut datang.

"Setelah kami jelaskan (ke anggota Denpom), tidak ada lagi masalah, tetapi berita yang bergulir malah salah kaprah," tuturnya.

Dengan Arzeti, dia merasa hanya berteman. Pertemanan Rizeki dengan Arzeti sudah berlangsung lama. Dia mengaku mengenal Arzeti saat dirinya masih taruna. Dan baru berjumpa kembali dengan Arzeti waktu Ramadhan 1435 H lalu ketika ada acara di Alun-alun Sidoarjo. Ketika mendatangi hotel tersebut, kata Rizeki, "Sebatas teman yang meminta bantuan. Itu saja." (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar