Perselingkuhan selalu saja menyedot perhatian
publik. Tak peduli baru sebatas rumor, terlebih lagi sudah nyata-nyata terjadi.
===========
Kali ini isu perselingkuhan menimpa artis yang juga anggota
DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Artis yang sempat
digadang-gadang PKB untuk menyaingi popularitas calon Walikota Surabaya Tri
Rismaharini itu diterpa kabar tak sedap berselingkuh dengan (diduga) seorang
perwira menengah TNI Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya yang saat ini menjabat
Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo, Jawa Timur. Lebih
menyakitkan lagi, keduanya diisukan digerebek di Hotel Arjuna yang beralamat
di Jl Dr Wahidin Sudiro, Kecamatan
Lawang, Kabupaten Malang.
Isu Arzetti bersama pria yang diduga anggota TNI itu
tersebar melalui pesan singkat. "Ijin melaporkan pada hari Minggu Tgl 25
Juni 2015 sekira pukul 13.30 WIB Denpom Divif 2 Kostrad mendapat telpon dari
Letkol Psk Dicky meminta bantuan utk melakukan penggerebekan kasus perselingkuhan
yg diduga dilakukan oleh angt TNI leting 97 dgn Sdr. Arzeti Bilbina istri bpk
Didit (sipil) yang sedang berada di Hotel Arjuna kmr 18 Lawang. Pukul 14.00 WIB
Wadandenpom Divif 2 Kostrad Kapten Cpm Sandri
beserta Kapten Cpm Prana bertemu dg Serka Arifin Staf Intel Yon Paskhas
Malang yang sdh berada di TKP utk pengamatan," demikian isi pesan yang
diterima awak media.
Pesan itu lebih lengkap lagi, "Sekira pukul 14.30
melaks penggerebekan dan mendapati Letkol Kav Risky Dandim Sidoarjo bersama Sdri.Arzeti
bilbin sedang berduaan di kamar. Kemudian Letkol Kav Risky dan Sdri.Arzeti
diamankan di Ma Denpom Divif 2, tdk lama kemudian suami sdri. Arzeti an. Bpk
Didit datang ke Ma Denpom Divif 2 Kostrad. Hasil koord Asintel Kodam V/ Brw dan
Denpom V/3 Malang sekira Pukul 16.30 WIB Letkol Kav Rizki, sdri. Arzeti dan
suaminya bpk Didit dibawa ke Ma denpom V/3 Malang utk dilakukan proses lebih
lanjut. Dump."
Dari pesan singkat itulah, isu terus melebar dan membesar.
Bahkan, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Sabar Fadillah
membenarkan pihaknya telah menerima laporan bahwa anggota Komisi VIII DPR
tersebut tertangkap basah sedang berduaan di kamar hotel dengan anggota
TNI. "Laporan awal sudah masuk.
Namun, kita hargai proses praduga tidak bersalah," katanya sebagaimana
dikutip Sinar Harapan, Senin (26/10).
Dia melanjutkan, peristiwa yang terjadi pada Minggu (25/10)
siang itu, terungkap dari laporan awal yang diterima oleh Denpom Divif 2
Kostrad, yang meminta bantuan untuk melakukan penggerebekan kasus
perselingkuhan. "Pukul 14.00 WIB Wadandenpom Divif 2 Kostrad Kapten
Sandri beserta Kapten Prana bertemu
dengan Serka Arifin Staf Intel Yon Paskhas Malang yang sudah berada di TKP
untuk pengamatan. Sekira pukul 14.30 melaksanakan penggerebekan dan mendapati
Komandan Kodim Sidoarjo Letkol Rizeki bersama Arzeti Bilbina sedang berduaan di
kamar," tambahnya.
Kemudian, keduanya diamankan di Markas Denpom Divif 2. Tidak
lama kemudian suami Arzeti Bilbinan, yakni Didit, datang ke Denpom Divif 2
Kostrad. Hasil kordinasi Asintel Kodam V Brawijaya dan Denpom V/3 Malang,
sekira pukul 16.30 WIB Letkol Kav Rizeki,
Arzeti, dan suaminya (Didit) dibawa ke Markas Denpom V/3 Malang untuk
dilakukan proses lebih lanjut.
Fadillah menjelaskan keduanya memang ditemukan dalam kamar,
tetapi masih dalam keadaan berpakaian lengkap. Menurutnya, Arzeti ke Malang
juga dalam rangkaian tugasnya sebagai anggota DPR. "Proses masih
berlangsung. Kami masih mencari tahu kebenaranya. Jika memang benar terjadi
perselingkuhan, kami akan ambil sikap tegas," ucapnya.
Tidak hanya pihak TNI AD yang terus berusaha mencari
kebenaran isu perselingkuhan itu. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR pun belum
mengambil alngkah apa-apa terkait isu yang menerpa Anggota DPR yang juga mantan
peragawati ini. Wakil Ketua MKD Junimart Girsang mengatakan, pihaknya masih
menunggu hasil pemeriksaan Denpom TNI sebelum memutuskan apakah kasus tersebut
dapat ditetapkan sebagai perkara. "Tentu MKD punya tata cara. Kami masih
menunggu bagaimana perkembangan hasil pemeriksaan di Denpom," ujar
Junimart saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/10).
Junimart menambahkan, MKD akan membicarakan perkara tersebut
dalam rapat pimpinan MKD yang kemudian akan dibawa ke rapat anggota forum.
"Lalu, kami putuskan apakah ini menjadi perkara tanpa aduan atau kita
menunggu ada laporan," ujarnya.
Menurut Junimart, selama perkara tersebut menjadi konsumsi
publik, MKD bisa menetapkannya menjadi perkara tanpa aduan. Meski begitu, dia
mengatakan, MKD akan tetap menunggu hasil investigasi Denpom dan menganut asas
praduga tak bersalah. "Kami tunggu saja bagaimana perkembangannya. Kami
berharap itu tidak benar karena kami dengar beliau ke sana dalam rangka
kunjungan dapil, dalam rangka CSR," tuturnya.
Pihak Hotel Arjuna memilih diam. Manajemen hotel tersebut
bungkam, dan menolak menyampaikan informasi terkait penggerebekan polisi
militer, Minggu (24/10/2015) sore.
Seorang resepsionis pria yang menolak namanya
dipublikasikan, seperti dilansir tribunnews.com, mengaku tidak mengetahui
penggerebekan itu. Beberapa rekan kerjanya, yang masuk pada Senin malam, juga
tidak mengetahui kabar itu.
Dia hanya membenarkan bahwa kamar 18 adalah kamar VIP di
hotel tersebut. Kamar ini di-rate Rp325.000 per malam, dengan fasilitas
televisi, kamar mandi dalam, AC, ruang tamu di bagian luar dan double bed.
"Tapi, saya nggak ngerti bener atau enggak, masa Arzeti
mau nginap di hotel kelas melati seperti ini," kata pria berkaca mata
dengan usia 50 tahun ini. (*)
Boks 1:
“Saya Khawatir Pemberitaan tak Sesuai Fakta”
Arzeti Bilbina akhirnya angkat bicara lewat jumpa pers. Ia merasa khawatir dengan pemberitaan media yang
semakin lama semakin meluas dan tidak sesuai dengan fakta.
"Akhirnya saya berani menggelar jumpa pers ini lantaran
khawatir dengan pemberitaan yang semakin meluas dan tidak sesuai dengan fakta.
Saya khawatir isu ini akan membuat keluarga saya makin terpukul. Saya beranikan
diri menjelaskan hal ini karena memang perselingkuhan itu tidak ada,"
ungkap Arzeti dalam jumpa pers di Resto Pulau Dua, Senayan, pekan lalu.
Arzeti merasa kurang nyaman dengan kata "penggerebekan".
Ia menjelaskan, bahwa pertemuannya dengan Letkol Kav. Rizeki Indra Wijaya itu
diketahui oleh suaminya, Aditya Setyawan Wicaksono, alias Didit.
"Subhanallah, kata 'penggerebekan' itu jujur membuat
saya merinding denger-nya. Kalau itu dibilang penggerebekan apa sih yang
digerebek, orang kita lagi ngobrol dan duduk-duduk di teras hotel. Dan, beliau
datang dengan pakaian dinas dan diantar sopir dan ajudan pribadi,"
katanya.
Arzeti kembali menegaskan apa yang dilakukannya bukanlah
perselingkuhan seperti yang diberitakan. Ia bertemu dengan perwira TNI itu buat
membicarakan program CSR untuk 18 kecamatan di Sidoarjo. "Saya tegaskan
sekali lagi, pertemuan saya dengan beliau (Letkol Kav. Rizeki Indra Wijaya)
bukan sebagai tindakan perselingkuhan. Pertemuan itu di teras kamar hotel
tersebut, bukan di kamar," tandas Arzeti.
Tak lama setelah berbincang dengan Rizeki, katanya, Didit
menjemputnya. Seingat Arzeti, dia hanya berbincang sekitar 25-30 menit. "Jadi
saya tak pernah digerebek. Kita lagi duduk-duduk pas Mas Didit jemput,"
jelasnya. (*)
Boks 2:
“Sebatas Teman yang Meminta Bantuan”
Komandan Kodim 0816 Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya pun
mengklarifikasi seputar pertemuannya dengan Arzeti Bilbina di Hotel Arjuna, Lawang,
Malang. Dia menyatakan, pertemuan dengan
Arzeti itu membicarakan soal bantuan dana pembangunan masjid yang dia asuh. Dia
bertemu dengan Arzeti di teras kamar hotel, dan tidak hanya berdua.
"Ada kader muslimat NU juga. Jadi, kami tidak berduaan
seperti kabar yang beredar," kata Rizeki saat memberikan klarifikasi
kepada awak media di Markas Kodim 0816, Senin (26/10).
Ketika masih bertugas di Malang, Rizeki membina tiga panti
asuhan dan satu pondok pesantren. Rencananya, masjid itu akan dibangun di salah
satu panti asuhan. "Dia (Arzeti) kan anggota DPR. Tak ada salahnya saya
mengajukan proposal memohon bantuan dana untuk masjid tersebut," ujarnya.
Meski demikian, Rizeki membenarkan bila ada anggota Denpom
Malang mendatangi hotel tempat dia bertemu Arzeti dan anggota kader NU itu. Anggota
Denpom tersebut, lanjutnya, memakai pakaian preman. Dia juga membenarkan bahwa
suami Arzeti ikut datang.
"Setelah kami jelaskan (ke anggota Denpom), tidak ada
lagi masalah, tetapi berita yang bergulir malah salah kaprah," tuturnya.
Dengan Arzeti, dia merasa hanya berteman. Pertemanan Rizeki
dengan Arzeti sudah berlangsung lama. Dia mengaku mengenal Arzeti saat dirinya
masih taruna. Dan baru berjumpa kembali dengan Arzeti waktu Ramadhan 1435 H
lalu ketika ada acara di Alun-alun Sidoarjo. Ketika mendatangi hotel tersebut, kata
Rizeki, "Sebatas teman yang meminta bantuan. Itu saja." (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar