ad

Minggu, 16 Agustus 2015

Pelajar SMP Palak Bus Kopaja


Pelajar SMP Palak Bus Kopaja
Warta Kota/Galih
Kronologis pelajar SMP palak bus Kopaja, Jumat (14/8). 
 
 Bus Kopaja P-20 jurusan Lebak Bulus-Senen baru berjalan pelan melewati gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tiba-tiba 20 orang berseragam SMP menerobos masuk ke dalam bus.
Susiyanto (33), kondektur bus itu kebingungan.

Ketika dia menagih bayaran Rp 2.000 per orang (tarif pelajar-Red), mereka menjawab hanya ikut sampai Pasar Festival.
Kondektur asal Parung itu pasrah karena untuk melawan pun tak mungkin, mengingat jumlah pelajar dalam 'gerombolan' itu sangat banyak.
"Awalnya saya dari arah Senen mau ke Kuningan. Tiba-tiba ada banyak anak-anak (pelajar) yang nyetop mobil, lalu saya naikin di Kuningan atau dekat KPK," tutur pria asal Parung, Jawa Barat itu saat diperiksa di Mapolsek Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (14/8).
Tak beberapa lama, tiba-tiba beberapa pelajar memaksa Susiyanto untuk menyerahkan uang.
"Saya kan baru jalan, dan di tangan saya cuma ada uang Rp 20.000, masa harus saya serahkan," kata dia.
Menurutnya, sekitar sembilan belas orang memakai seragam pramuka dan ada satu orang menggunakan pakaian SMK.
Berdasarkan informasi yang dia terima, pelajar yang melakukan pemalakan berasal dari SMP di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Pas saya nggak mau kasih uang ke mereka, saya dipukul di bagian rahang sebelah kanan. Setelah itu mereka kabur dan keluar sambil memecahkan kaca mobil depan sebelah kiri," ucapnya.
Bapak satu orang anak itu mengatakan, gerombolan pelajar itu melarikan diri ke daerah Kuningan Madya, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Dia mengaku tidak mengetahui siapa yang memecahkan kaca mobil bus itu.
"Yang mecah kaca saya nggak lihat karena masih di dalam mobil," tuturnya.
Sementara beberapa penumpang yang ada di bus itu sempat histeris, kemudian mereka keluar menyelamatkan diri.
Akibat kejadian itu, kondisi arus lalu lintas di depan KPK menjadi macet.
Apalagi, ditambah ada aksi demonstrasi di depan gedung itu.  
sumber: WARTA KOTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar