E-KTP. Foto: dok.JPNN
Menteri
Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengakui, saat menjadi Sekretaris
Jenderal DPP PDI Perjuangan, dirinya tiga kali mengalami kebobolan di
bank akibat maraknya KTP palsu.
“Saya pengalaman sebagai Sekjen Partai,
tiga kali terbobol. Nama saya ada, KTP saya ada, tapi yang ambil
(uang,red) orang lain. Maka mulai detik ini orang yang tidak punya
tabungan, tidak bisa mengambil yang bukan miliknya. Saya selama di DPR
30 tahun punya gaji, gaji menteri, itu satu saja tabungan saya,” ujar
Tjahjo, Selasa (7/7).
Menurut Tjahjo, kejahatan Perbankan saat
ini cukup memprihatinkan. Hal tersebut dapat terjadi karena orang masih
dapat dengan mudah membuat KTP asli tapi palsu. Karena itu program KTP
Elektronik sangat penting, sebab sistem yang ada sangat sulit untuk
dipalsukan.
“Kami dapat informasi, Bareskrim Mabes
Polri berhasil mengungkap ada kejahatan membobol bank, itu pelaku sampai
memiliki 150 KTP. Jadi sangat bahaya. Belum lagi kalau tahu-tahu orang
transfer ke saya di atas Rp 100 juta,” katanya.
Untuk memanfaatkan e-KTP, Kemendagri
hingga saat ini menurut Tjahjo, telah menjalin kerjasama dengan 19
kementerian/lembaga. Ia berharap kerjasama dapat terus ditingkatkan,
sehingga tindak pidana dengan memanfaatkan KTP palsu dapat segera
diantisipasi.
“(Target, red) 178 juta e-KTP saya kira
bisa terlaksana dengan baik. Sehingga stabilitas bisa berjalan dengan
baik,” ujar Tjahjo.sumber: www.jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar