PEOPLE'S DAILY:
Dalam laporan media Barat, negara-negara berkembang kerap dilukiskan
sebagai tempat yang rawan korupsi, sedangkan negara-negara maju
diibaratkan lahan bebas korupsi. Kenyatannya, Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD) yang bermarkas di Paris menunjukkan,
penyuapan lintas wilayah seringkali terjadi di negara-negara ekonomi
maju. Pihak yang melakukan penyogokan kebanyakan berasal dari perusahaan
milik negara atau yang dikuasai negara, dengan sasaran penyuapan para
pejabat pemerintah yang mengambil kebijakan mengenai perbelanjaan
negara. Informasi tersebut dimuat dalam Laporan Penyuapan Lintas Negara
OECD Selasa lalu (2/12). Argumentasi itu memungkinkan masyarakat Barat
melakukan evaluasi kembali terhadap korupsi yang semakin serius di
negaranya masing-masing.
Laporan OECD tersebut menganalisa sebanyak 427 kasus korupsi lintas negara. Menurut laporan, proyek layanan publik yang dikerjakan pemerintah merupakan bidang utama yang banyak terjadi tindak suap. Sebanyak 57 persen penyuapan terjadi untuk memperoleh proyek pemerintah. Korupsi serupa lebih sering terjadi di negara-negara maju daripada di negara-negara berkembang. Mayoritas pelaku dan penerima suap tersebut berasal dari negara-negara maju. Kasus-kasus yang diungkapkan dalam laporan tersebut hanya merupakan sebagian kecil dari fenomena yang terjadi. (http://indonesian.cri.cn) |
ad
Jumat, 12 Desember 2014
Penyuapan Merajalela di Negara Maju
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar