ad

Minggu, 26 Juli 2015

Yakin E-KTP Bisa Tekan Kejahatan Perbankan

E-KTP. Foto: dok.JPNN
E-KTP. Foto: dok.JPNN
 Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengakui, saat menjadi Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, dirinya tiga kali mengalami kebobolan di bank akibat maraknya KTP palsu.
“Saya pengalaman sebagai Sekjen Partai, tiga kali terbobol. Nama saya ada, KTP saya ada, tapi yang ambil (uang,red) orang lain. Maka mulai detik ini orang yang tidak punya tabungan, tidak bisa mengambil yang bukan miliknya. Saya selama di DPR 30 tahun punya gaji, gaji menteri, itu satu saja tabungan saya,” ujar Tjahjo, Selasa (7/7).
Menurut Tjahjo, kejahatan Perbankan saat ini cukup memprihatinkan. Hal tersebut dapat terjadi karena orang masih dapat dengan mudah membuat KTP asli tapi palsu. Karena itu program KTP Elektronik sangat penting, sebab sistem yang ada sangat sulit untuk dipalsukan.
“Kami dapat informasi, Bareskrim Mabes Polri berhasil mengungkap ada kejahatan membobol bank, itu pelaku sampai memiliki 150 KTP. Jadi sangat bahaya. Belum lagi kalau tahu-tahu orang transfer ke saya di atas Rp 100 juta,” katanya.
Untuk memanfaatkan e-KTP, Kemendagri hingga saat ini menurut Tjahjo, telah menjalin kerjasama dengan 19 kementerian/lembaga. Ia berharap kerjasama dapat terus ditingkatkan, sehingga tindak pidana dengan memanfaatkan KTP palsu dapat segera diantisipasi.
“(Target, red) 178 juta e-KTP saya kira bisa terlaksana dengan baik. Sehingga stabilitas bisa berjalan dengan baik,” ujar Tjahjo.
sumber: www.jpnn.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar