ad

Jumat, 24 Oktober 2014

Curanmor Marak Warga Pamekasan Demo Polres

Curanmor Marak Warga Pamekasan Demo Polres
Sekitar 50 warga unjuk rasa ke Polres Pamekasan, Kamis (23/10/2014) mendesak polisi mengungkap gembong curanmor yang tiap hari terjadi.
Sebab menurut pengunjukrasa, dari ratusan kasus curanmor yang dilaporkan ke polres, pelaku yang ditangkap bisa dihitung dengan jari. Sebaliknya, pelaku lainnya bahkan penadahnya nyaris tidak tersentuh.
"Bukankah Polres Pamekasan sudah membentuk tim khusus (timsus) penanganan kasus curanmor. Bagaimana hasilnya, karena masyarakat resah maraknya sepeda motor tidak terungkap. Ini menandakan kinerja timsus polres tidak profesional,” kata Halili, koordinator lapangan.
Dikatakannya, laporan yang masuk ke Polres Pamekasanmenyebutkan mulai Januari hingga Oktober 2014, terdapat 150 laporan kasus curanmor dari seluruh wilayah Pamekasan.
Tetapi yang tertungkap hanya 13 laporan saja, itupun sebagian hasil tangkapan warga. Jumlah itu termasuk dengan 86 laporan sejak bulan Juli - September 2014, dan hanya 4 laporan yang terungkap.
Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman saat menemui pendemo mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan razia dan patroli siang malam. Pihaknya juga mengakui, dari pelaku yang ditangkap, hasil curiannya dijual ke penadah di luar Pamekasan.
Di Pamekasan, penadah curanmor diperkirakan berada di Kecamatan Waru dan Batumarmar. Sementara untuk wilayah barat, dugaan kuat, penadahan sepeda motor berada di Kecamatan Karangpenang Sampang. Sedang wilayah timur di Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep.
“Sebenarnya upaya kita untuk mengungkap curanmor sudah maksimal, silakan perhatikan di lapangan, siang malam anggota kami patroli dan melakukan razia tiada putus-putusnya,” kata Nanang. (http://www.tribunnews.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar