ad

Selasa, 28 Oktober 2014

Awas, Waspadai 9 Trik Penipuan Melalui Social Media

ev (1)

Adalah wajar ketika para penjahat maya menjadikan social media sebagai target baru nan empuk. Selain jumlah penggunanya terus tumbuh, social media juga telah menjadi bagian dari keseharian kita. Trend Micro mengungkap 9 jenis penipuan yang kerap terjadi di media sosial.
Sebuah laporan dari penelitian yang dilakukan oleh Webcertain Group mengungkap bahwa jumlah pengguna media sosial di kawasan Asia-Pasifik diperkirakan akan mencapai 1 milyar akhir tahun ini. Dan angka tersebut sama dengan hampir lima kali lipat pengguna media sosial di kawasan Amerika Utara.
Selain jumlah pengguna yang termasuk fantastis, media sosial juga telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari dan tidak semua pengguna menyadari bahaya yang mengintai dari media sosial. Tak heran jika penjahat maya pun mulai menjadikannya sebagai sasaran empuk untuk melakukan serangan.
Baru-baru ini  vendor penyedia solusi keamanan Trend Micro mengungkap 9 cara penipuan yang sering digunakan penjahat maya untuk menjebak korbannya melalui jejaring sosial. Misalnya “The Facebook Color Changer”, “Siapa yang Melihat Profil Facebook Anda,” dan “NakedVideo” dapat dimanfaatkan penjahat maya untuk menyebarkan virus ke PC dan smartphone, atau mencuri informasi pribadi dengan memikat pengguna untuk mengklik situs palsu.
Ini dia sembilan cara penipuan yang kerap berhasil memperdaya pengguna media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Pinterest, atau Tumblr.
  1. Aplikasi Facebook Color Changer: Aplikasi ini menarik pengguna dengan feature untuk mengubahwarna Facebook mereka. Aplikasi ini juga mengarahkan pengguna ke situs palsu dan mengelabui mereka untuk berbagi aplikasi dengan teman-teman, termasuk menggunakan video tutorial untuk mengelabui pengguna untuk mengklik iklan. Aplikasi ini membajak profil pengguna maupun profil teman-temannya, bahkan menginfeksi perangkat mobile dengan virus.
  2. Aplikasi Who Viewed Your Facebook Profile, atau Siapa yang Melihat Profil Facebook Anda: penipuan di media sosial Facebook ini memikat pengguna dengan pesan dari teman atau iklan yang di-posting di dinding mereka, dan mengundang pengguna untuk memeriksa siapa saja yang melihat profil Facebook mereka. Setelah mengklik,profil pengguna dan jaringan sosial mereka akan terkena scammer.
  3. Video Facebook dengan judul yang menarik dan mencolok: Penjahat cyber di dunia maya sering menggunakan judul menarik seperti “Not Safe for Work” atau”Outrageous” untuk memancing pengguna mengklik video yang mengarahkan mereka ke situs palsu dan mencuri informasi pribadi mereka. Penipuan ini juga dapat menyebabkan infeksi virus ke perangkat pengguna, seperti Rootkit yang sulit untuk dihapus.
  4. Video Telanjang di Facebook: Penipuan Facebook yang berisi video telanjang biasanya datang dalam bentuk iklan atau posting dengan link yang mengarahkan penggunake situs YouTube palsu. Situs palsu tersebut kemudian meminta pengguna meng-install updater untuk memperbaiki Adobe Flash Player mereka yang “rusak”. Setelah diklik, installer Flash Player palsu tersebut akan menginfeksi perangkat dengan menginstal malware (biasanya Trojan) sebagai plugin browser. Tidak hanya mencuri fotoFacebook dari pengguna, tapi trik semacam ini juga mengajak teman-teman pengguna untuk menonton video yang sama.
  5. Aplikasi InstLikeapp di Instagram: Ribuan pengguna di seluruh dunia telah menginstal aplikasi InstLike dengan harapan bisa meningkatkan pengikut dan “penyuka”Instagram mereka. Sayangnya, aplikasi ini mengambil keuntungan dari password dan informasi lain yang mereka kumpulkan dari pengguna untuk meningkatkan pertumbuhan mereka sendiri, bahkan untuk menyebarkan virus. Meskipun sejumlah laporan mengenai metode penipuan ini telah dipublikasikan, masih banyak pengguna yang tanpa sadar ditipu, karena InstLike masih saja beredar dengan bebas.
  6. Aplikasi Twitter Instant Followers: Aplikasi yang menjanjikan pengikut Twitter secara instan ini biasanya menyebabkan pengguna menjadi korban scammers, yang memengaruhi bahkan menyerang akun pengguna dengan virus.
  7. Penipuan dengan Umpan Twitter: Beberapa penipuan mengirim pesan seperti “Aku baru saja melihat fotomu ini ” untuk mengelabui pengguna agar mengklik link berbahaya dalam kotak pesan. Scammer bisa membajak akun pengguna Twitter dan mengirim pesan spam ke teman-teman mereka, mengarahkan mereka ke situs yang bisa mencuri informasi pribadi.
  8. Permainan Berkencan di Tumblr: Feature palsu ini dalam pesannya telah memikat banyak pengguna untuk mengklik link dan membuat account kencan, yang kemudian akan membawa mereka ke laman iklan atau halaman situs dewasa yang menghasilkan pendapatan bagi scammer.
  9. Posting Palsu di Pinterest: Pinterest palsu ini menawarkan hadiah gratis untuk memancing pengguna ke situs survei palsu atau situs phishing. Aplikasi ini juga mengirim spam ke pengikut mereka untuk memperluas serangannya.
“Penipuan di media sosial semakin populer,” ujar Terrence Tang, Direktur Senior Consumer Business, Asia Pacific, Trend Micro melalui siaran pers. Berbagai cara ditempuh penjahat maya untuk merealisasikan aksinya. “Mereka memancing pengguna untuk meng-install aplikasi tertentu melalui posting media sosial atau menipu pengguna untuk mengklik situs yang menyebabkan infeksi virus atau malware,” imbuh Terrence.
Oleh karena itu, pengguna media sosial disarankanuntuk selalu waspada saat berselancar di dunia maya, termasuk di media sosial. Ada baiknya pengguna selalu memeriksa setiap  link dan aplikasi yang  ada media sosial. Pengguna juga disarankan mengubah password media sosial secara teratur, dan menggunakan aplikasi yang menawarkan perlindungan terhadap privasi. Misalnya aplikasi Dr. Safety dari Trend Micro yang dapat memberikan perlindungan dari penipuan melalui media sosial, pencurian informasi pribadi, dan tautan-tautan (link) phising. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis melalui Google Play. (http://www.infokomputer.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar