ad

Jumat, 19 September 2014

Warga Tak Laporkan soal Premanisme karena Dianggap Butuh Juga

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARIKepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto
Masyarakat yang berada di sekitar Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang, tidak pernah melapor kepada polisi mengenai perseteruan antara kelompok B dan kelompok A di sana.

Padahal, kedua kelompok tersebut sering membuat keributan di pasar. "Masyarakat tidak ada yang mengadu ke polisi karena merasa butuh juga," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Pol) Rikwanto, Kamis (18/9/2014).

Rikwanto mengatakan, pasar tersebut memang sering menjadi ladang kegiatan premanisme. Namun, tidak ada yang melapor. Hal ini diduga karena kedua kelompok tersebut sudah memiliki kesepakatan dengan para pedagang di pasar. [Baca: Bentrok Dua Kelompok di Pasar Induk, Satu Orang Tewas]

Dua hari lalu, Senin (15/9/2014) tengah malam, terjadi bentrokan antara delapan orang yang berasal dari kelompok B dan kelompok A di Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang. Dari delapan orang tersebut, empat di antaranya sudah dijadikan tersangka, dua luka-luka, dan satu meninggal dunia.

Keributan ini berawal dari persoalan perebutan lahan parkir di pasar itu. Kelompok A sudah berada di sana sejak pembangunan pasar itu ada sehingga mereka berhak untuk mengurus keamanan parkir.

Sementara itu, kelompok B merasa sudah menjadi masyarakat sekitar sejak lama. Atas statusnya sebagai warga asli, kelompok B merasa kelompoknya harus diberi lahan parkir juga untuk disediakan jasa keamanan. Kedua kelompok ini pun menyediakan jasa keamanan parkir masing-masing. (
http://megapolitan.kompas.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar