ad

Minggu, 25 Mei 2014

Narkoba dan Prostitusi Turut Pengaruhi Ekonomi Italia

Uni Eropa wajibkan anggota hitung semua komponen pendapatan nasional.


Ilustrasi prostitusi
Ilustrasi prostitusi (Reuters) (Reuters)
Pemerintah Italia akan mulai memasukkan nilai perdagangan narkoba dan praktik prostitusi sebagai salah satu faktor penentu angka produk domestik bruto (PDB). Keputusan ini diambil setelah Uni Eropa menetapkan peraturan baru terkait penghitungan PDB.

Diberitakan News.com.au, Jumat 23 Mei 2014, masuknya bisnis haram ini sebagai faktor penentu PDB akan dimulai pada tahun depan. Selain narkoba dan prostitusi, akan dihitung juga nilai penjualan rokok dan alkohol ilegal di pasar gelap.

Keputusan Italia ini menyusul peraturan baru Uni Eropa yang mewajibkan negara anggotanya memasukkan seluruh aktivitas penghasil pemasukan ke perhitungan nasional. Semua aktivitas, termasuk bisnis halal maupun haram  harus dihitung.

Badan Statistik Italia mengakui akan menemui kesulitan untuk menerapkan hal ini. "Sangat sulit, karena sudah jelas, aktivitas ilegal semacam ini tidak akan dilaporkan pelakunya," kata badan ini dalam pernyataannya.

Bisnis kejahatan terorganisir di Italia, terutama yang dilakukan oleh para mafioso diperkirakan menghasilkan banyak uang. Bahkan pada tahun 2012, bisnis haram ini diperkirakan bernilai 10,9 persen dari PDB.

Secara teori jika bisnis ilegal ini dimasukkan dalam perhitungan, maka PDB Italia akan jauh melebihi perkiraan pertumbuhan pemerintah, yaitu 1,3 persen. Perhitungan Eurostat, peningkatan PDB Uni Eropa akan mencapai 2,4 persen.

Peningkatan PDB terbesar diperkirakan akan dialami oleh Finlandia dan Swedia di angka 4-5 persen, diikuti oleh Austria, Inggris dan Belanda sebesar 3-4 persen. Sementara Italia, jika menghitung bisnis ilegal, akan meningkat 1-2 persen. (dunia.news.viva.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar